DETIKDJAKARTA.COM, JAKARTA –
Kembali ketimpangan Sosial terjadi di 77 tahun Indonesia Merdeka, yang diungkapkan oleh Massa yang melakukan aksi di Patung Kuda, Monas, Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022.
Massa yang menamakan dirinya TIM PEJUANG NUS TUAL, adalah perwakilan dari masyarakat Desa Lermatang, Kec. Tanimbar Selatan, Kab. Tanimbar, Provinsi Maluku, mengubgkapkan bahwa Penetapan Harga Tanah untuk pembangungan pelabuhan Kilang Gas Alam Cair Lapangan Abadi di wilayah Masela, sebesar Rp. 14.000,- untuk setiap meternya.
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan, Moses Bulan, menyampaikan bahwa “Pergantian harga lahan sebesar Rp. 14.000/m sangat tidak manusiawi, dimana bandingannya adalah Pergantian harga lahan di taun 2012 untuk kepentingan umum oleh TNI Angkatan Laut, sebesar Rp. 300.000,-. Di tahun 2018, PT. PLN mengganti harga lahan sebesar Rp. 165.000 di Desa Lauran” ungkapnya.
“Kami meminta kepada Presiden Jokowi untuk meninjau kembali harga tersebut, harga yang telah ditetapkan oleh SKK Migas, harga yang tidak masuk akal sebesar 14 Ribu” teriaknya.
“Dalam ketetapan yang diterbitkan, lahan yang disetujui oleh Pemerintah seluas 27 Ha, namun kenyataan lapangan, seluas 29,9 Ha, ada apa?” lanjutnya.
Dalam Press Release yang disampaikan kepada awak media, Tuntutan Massa adalah :
MENYAMPAIKAN PERNYATAAN SIKAP KAMI KEPADA BAPAK PRESIDEN RI SEBAGAI BERIKUT :
1. KAMI MENDUKUNG SEPENUHNYA PROYEK STRATEGIS NASIONAL PEMBANGUNAN PELABUHAN KILANG GAS ALAM CAIR LAPANGAN ABADI WILAYAH KERJA MASELA YANG AKAN DILKSANAKAN DI DESA LERMATANG, KECAMATAN TANIMBAR SELATAN, KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR, PROVINSI MALUKU.
2. KAMI MEMOHON KEPADA BAPAK PRESIDEN AGAR DAPAT MEMERINTAHKAN KEPALA SKK MIGAS GUNA MENINJAU KEMBALI HARGA TANAH YANG DITETAPKAN SEBESAR RP.14.000.(EMPAT BELAS RIBU RUPIAH) PERMETER YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK PEMBANGUN PROYEK STRATEGIS NASIONAL WILAYAH KERJA MASELA.
3. KAMI MEMOHON KEPADA BAPAK PRESIDEN UNTUK SEGERA MENCOPOT KEPALA SKK MIGAS, KARENA TIDAK BERPIHAK KEPADA KAMI PEMILIK TANAH NUSTUAL DAN MASYARAKAT KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR,PROVINI MALUKU.
4, KAMI MEMOHON AGAR BAPAK PRESIDEN DAPAT MEMUTUSKAN HARGA YANG ADIL DAN LAYAK TERHADAP PULAU NUSTUAL YANG TELAH DILEPASKAN OLEH KAMI SELUAS 28,9 HEKTAR UNTUK NEGARA UNTUK PEMBANGUN PROYEK STRATEGIS NASIONAL WILAYAH KERJA MASELA.