Jakarta (detikj) – Gagas Nusantara menyoroti kinerja Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) yang masih menghadapi banyak tantangan sejak dibentuk pada 2025. Direktur Gagas Nusantara Romadhon Jasn mengkritisi sejumlah isu yang menyentuh rakyat, sembari mendorong solusi nyata yang lebih dekat dengan kebutuhan masyarakat.
Romadhon menilai kelebihan kapasitas Lapas sebagai masalah serius. “Lapas penuh hingga 188 persen, ini menyulitkan hidup narapidana, ia menyebut kondisi ini memicu kerusuhan dan peredaran narkotika yang meresahkan, “ujarnya di Jakarta, Jumat (2/5/2025)
Layanan imigrasi di daerah terpencil juga jadi perhatian. “Masyarakat di pelosok sulit mengurus paspor,” kata Romadhon. Ia menyoroti penutupan Kantor Imigrasi selama libur Idulfitri 1446 H, yang memperlihatkan betapa terbatasnya akses bagi warga di luar kota besar.
Koordinasi Kemenimipas dengan instansi lain dinilai kurang. “Kerja sama dengan Kemenkum dan KemenHAM belum terasa,. Padahal, kerja sama ini penting untuk tangani masalah seperti WNA bermasalah atau pembinaan narapidana yang lebih baik,” ujar Romadhon.
Pengembangan SDM di bidang imigrasi dan pemasyarakatan juga terabaikan. “Petugas butuh pelatihan agar bisa melayani dengan hati. Tanpa petugas yang terlatih, layanan imigrasi dan pembinaan di Lapas sulit berjalan maksimal,” kata Romadhon.
Transparansi kebijakan Kemenimipas masih minim. “Hasil evaluasi layanan tidak dibuka ke publik,” ujar Romadhon. Ia menegaskan, tanpa keterbukaan, rakyat sulit percaya pada kinerja kementerian ini.
Romadhon mendorong solusi yang lebih manusiawi. “Bangun Lapas baru dan gunakan cara damai untuk kurangi jumlah narapidana,” katanya. Ia juga mengusulkan layanan imigrasi keliling untuk bantu warga di daerah terpencil.
Untuk SDM, Romadhon menyarankan pelatihan yang peduli. “Belajar dari negara maju seperti Australia soal pelayanan imigrasi,” ujarnya. Ia juga meminta tim gabungan antar kementerian agar kerja sama lebih erat.
Gagas Nusantara siap kawal perbaikan. “Kemenimipas punya tanggung jawab besar, kami dukung dengan masukan,” kata Romadhon. Ia mengajak masyarakat ikut memantau demi pelayanan yang lebih adil.
“Kemenimipas harus bergerak dengan hati, ia yakin, dengan langkah yang lebih manusiawi, kementerian ini bisa benar-benar melayani rakyat dengan baik,” tutupnya.