Jakarta, detikj– PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), subholding pengolahan dan petrokimia PT Pertamina (Persero), kembali menunjukkan perannya dalam menjaga kedaulatan energi nasional. Modernisasi kilang, diversifikasi produk, dan ekspansi global menjadi fondasi utama KPI memperkuat posisi Indonesia di kancah energi internasional.
Awal 2025, KPI mengelola enam kilang utama—Balikpapan, Cilacap, Dumai, Plaju, Balongan, dan Kasim—dengan total kapasitas pengolahan sekitar 850.000 barel per hari. Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan kini telah mencapai 89% progres konstruksi, menargetkan onstream pada akhir 2025 dengan standar Euro V .
KPI menerapkan dual growth strategy: mengoptimalkan throughput BBM konvensional sekaligus memperluas produksi bahan bakar terbarukan. Di Kilang Cilacap, uji coba Sustainable Aviation Fuel (SAF) 3% dan penerapan block mode untuk fleksibilitas proses crude dan biofeedstock siap dimulai pada kuartal III 2025 .
Direktur Gagas Nusantara, Romadhon Jasn, memuji inovasi ini sebagai bukti kedaulatan dan keberlanjutan. “KPI tidak hanya menjaga pasokan BBM, tapi juga memimpin transisi energi. Dual strategy dan SAF adalah komitmen nyata Pertamina menuju energi bersih,” ujarnya kepada awak media di Jakarta, Jumat (20/6/2025)
Selain itu, KPI mengelola limbah plastik melalui program Zero Plastic Waste, mengonversi sekitar 200 ton plastik per tahun menjadi bahan bakar alternatif di unit co-processing . Inisiatif ini mendukung target Net Zero Emission 2060 sekaligus memperkuat hubungan dengan komunitas lokal.
Transformasi kilang juga mencakup integrasi energi baru terbarukan (EBT). KPI memanfaatkan solar PV dan gasifikasi biomassa untuk memenuhi 10% kebutuhan listrik kilang, menurunkan emisi CO₂ hingga 10%. “EBT bukan pelengkap, melainkan bagian dari operasi utama,” tegas Romadhon.
Kinerja KPI terukur pula lewat peningkatan ekspor produk kilang. Sepanjang 2024, ekspor BBM dan petrokimia naik 22%, terutama pasar Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan bahwa kilang nasional mampu bersaing dan memenuhi permintaan global secara konsisten.
Langkah global KPI diperkuat oleh ekspansi ke Filipina melalui akuisisi 20% saham Citicore Renewable Energy Corporation senilai Rp 1,96 triliun. Akuisisi ini membuka jalur transfer teknologi dan sinergi manufaktur panel surya, memperluas reputasi Pertamina di kawasan ASEAN.
Romadhon menutup, “Modernisasi kilang dan ekspansi global adalah bukti bahwa Indonesia mampu meraih kedaulatan energi. KPI menjadi contoh BUMN yang profesional, inovatif, dan berpihak pada keberlanjutan,” pungkasnya.