Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BERITASEPUTAR JAKARTA

HADAPI KEJAHATAN RANSOMWARE DENGAN BANGUN KERJA KOLABORATIF ANTAR PERUSAHAAN DAN LEMBAGA

Avatar photo
197
×

HADAPI KEJAHATAN RANSOMWARE DENGAN BANGUN KERJA KOLABORATIF ANTAR PERUSAHAAN DAN LEMBAGA

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

DETIKDJAKARTA.COM.JAKARTA,-Banyak perusahaan dan lembaga kita terkena serangan kejahatan Ransomware. Pelbagai data dibobol untuk kepentingan pelaku. Pelakupun berbalik melakukan ancaman dengan meminta bayaran bila tak mau data dirusak. Sayang, kita tak memiliki sistem keamanan siber yang kuat. Kerugian yang dialami institusi dan korporasi sangat besar.

Indonesia menjadi target tertinggi ransomware di dunia oleh pelaku kejahatan siber. Mengapa, karena semua orang tahu, sistem keamanan siber Indonesia sangat lemah. Pertanyaan kita, kenapa hal itu bisa terjadi dan bagaimana kita mengatasinya.

Iklan 300x600

Pada kenyataan, begitu gampang pelaku kejahatan meretas sistem keamanan siber kita di Indonesia. Mereka mengobrak-abrik sistem kita dengan pelbagai tujuan. Sistem keuangan negara kita pun dibobol dan membuat kita kebingungan dan merugi secara besar-besaran.

Baca Juga :  Subuh Keliling Direktorat Binmas Polda Metro Jaya, Kali ini di Masjid Himawan Attaubah Jakbar.

“Sistem keamanan siber kita masih sangat lemah, mudah diterobos orang. Kita sudah saatnya membenahi sistem kita. Untuk itu, sudah tak boleh lagi kita kerja sendiri-sendiri, apalagi menutup-tutupi kasus Ransomware yang menimpa sistem keuangan dan data kita di tiap lembaga dan perusahaan,” ujar Dr. Pratama D. Persadha, Pakar Siber dan Chairman CISSRec dalam webinar bertajuk “Fighting Ransomware In Digital Economic Era” yang digelar oleh Infobank dan provider solusi IT Akamai Technologies di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga :  Tindak Lanjut Hibah PKKM 2024, Prodi Arsitektur UNMER Malang Gelar Road Show program Pengembangan Kemitraan

Menghadapi persoalan ini, menurut Pratama Persadha, tak mungkin kita bekerja sendiri-sendiri dalam menghadapi serangan siber. Dia mengingatkan hal itu, karena belum tentu sistem keamanan kita steril.

Sebaliknya, mungkin saja sister keamanan siber kita lemah. Itu terbukti dari banyak pengalaman kita dan data kita yang dibobol, seperti terlihat pada peringkat keamanan siber Indonesia yang masuk dalam kategori lemah.

Kegagalan kita adalah kita masih suka bekerja sendiri-sendiri. Masalah yang kita alami dianggap tabu bila diinformasikan kepada sesama kita. Akibatnya, kita menderita sendirian dan secara keseluruhan sistem keamanan siber kita terus diserang sehingga terjadi anomali.

Baca Juga :  Ir. Agung Karang Serahkan SK PD Jakbar dan Jakut

Selama kita masih bekerja sendiri-sendiri, selama itu pula kita selalu menghadapi persoalan terancam oleh heker. Jalan terbaik adalah kita membangun kerja sama, kolaboratif, membangun forum untuk mendiskusikan pelbagai masalah ransomware, dan mencari solusi bersama. Sudah lama orang tahu sistem keamanan siber kita lemah.

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA

BUDI WAHYUDIN SYAMSU KETUA UMUM AWDI RESMI LANTIK…

error: Content is protected !!