Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
BERITA

Waspada Hoaks dan Narasi Provokatif, Masyarakat Jangan Terpengaruh Ajakan Demonstrasi Susulan

Avatar photo
28
×

Waspada Hoaks dan Narasi Provokatif, Masyarakat Jangan Terpengaruh Ajakan Demonstrasi Susulan

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

Detikdjakarta.com Jakarta — Pasca demonstrasi yang sempat berujung ricuh beberapa waktu lalu, situasi di ibu kota kini berangsur kondusif. Meski begitu, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap beragam narasi menyesatkan yang beredar di media sosial maupun pesan berantai. Isu-isu provokatif, seperti klaim adanya ribuan massa dari berbagai daerah yang akan masuk Jakarta untuk memicu gelombang unjuk rasa baru, dipastikan tidak benar dan hanya bertujuan memperkeruh suasana.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa publik tidak boleh terjebak dalam jebakan informasi palsu. Ia mengingatkan, hoaks kerap digunakan sebagai alat provokasi untuk mengajak masyarakat turun ke jalan dan memicu kerusuhan. “Saya mengimbau masyarakat agar menyikapi setiap informasi dengan jernih. Saluran utama yang bisa dijadikan rujukan adalah media massa, wartawan, dan jurnalis yang menyampaikan informasi secara faktual,” ujarnya.

Iklan 300x600

Trunoyudo menekankan pentingnya verifikasi sebelum mempercayai atau menyebarkan informasi yang beredar. Ia menilai, media memiliki peran strategis dalam menjernihkan isu-isu yang berkembang dan menjadi rujukan utama dalam memastikan kabar yang beredar benar adanya. “Setiap informasi perlu disaring dengan baik dan diperiksa sumbernya. Mari jadikan media massa sebagai saluran utama penyampai informasi yang benar dan kredibel,” tegasnya.

Baca Juga :  Komite Mahasiswa Madura Geruduk Kementrian Koperasi dan UKM

Sementara itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie, juga menyerukan agar masyarakat tidak kembali terjebak dalam siklus aksi fisik yang berpotensi memunculkan kerusuhan baru. Melalui akun X pribadinya, ia mengajak publik menyalurkan aspirasi secara damai dan bijak melalui kanal digital. “Dengan menyaksikan banyaknya penyelewengan dan penjarahan, semua warga yang hendak mengungkap aspirasi sebaiknya cukup via medsos saja, jangan lagi fisik, setidaknya satu bulan ke depan,” tulisnya.

Menurut Jimly, momentum ini seharusnya menjadi bahan refleksi bersama agar energi masyarakat tidak tersalurkan pada aksi-aksi destruktif. Kanal digital, lanjutnya, bisa menjadi sarana efektif untuk menyampaikan pandangan, sembari memberi ruang bagi pemerintah dan DPR memperbaiki tata kelola kelembagaan.

Baca Juga :  Pembentangan Bendera Merah Putih Oleh TNI-Polri dan Forkopimda Kalsel di Pantai Batakan Baru

Dengan kondisi sosial yang masih rawan, Jimly berharap semua pihak dapat menahan diri dan tidak memperkeruh situasi. Ia mengingatkan, kekacauan hanya akan merugikan rakyat kecil, sementara aspirasi yang disampaikan secara bijak tetap bisa memberikan tekanan moral dan politik kepada para pengambil keputusan.

Narasi hoaks dan provokatif jelas mengandung risiko besar. Karena itu, kewaspadaan publik menjadi kunci agar Jakarta tetap kondusif dan aspirasi tetap tersampaikan dengan cara yang bermartabat.

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!