Jakarta, 19 November 2024 – Via Swara Forum Perempuan Independen memberikan apresiasi tinggi kepada PT Pertamina (Persero) atas inovasinya dalam memproduksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan dasar minyak jelantah. Langkah ini dipamerkan oleh Pertamina dalam ajang COP 29 di Dubai, sebagai bagian dari kontribusi Indonesia dalam mendukung transisi energi dan mitigasi perubahan iklim global.
Presidium Via Swara Forum Perempuan Independen, dalam pernyataan resminya, menyebut inovasi ini tidak hanya menunjukkan kepemimpinan Pertamina di sektor energi hijau, tetapi juga menegaskan peran strategisnya dalam mendukung komitmen global menuju Net Zero Emission pada 2060.
“Langkah Pertamina dalam memproduksi SAF dari minyak jelantah adalah bentuk nyata kontribusi Indonesia terhadap pengurangan emisi karbon global. Dengan inovasi ini, Pertamina mampu mengurangi emisi karbon hingga 80% dibandingkan bahan bakar fosil konvensional. Ini adalah sebuah pencapaian besar,” ujar Presidium Via Swara dalam rilisnya, Selasa (19/11/2024)
SAF Pertamina diproduksi melalui metode co-processing di Kilang Cilacap, dengan mencampurkan minyak jelantah sebanyak 3% dalam prosesnya. SAF pertama kali disalurkan kepada maskapai Citilink dalam acara Bali International Airshow di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada September 2024. Langkah ini menjadi tonggak sejarah dalam industri penerbangan Indonesia yang kini mulai beralih ke bahan bakar berkelanjutan.
Tidak hanya itu, SAF Pertamina juga telah digunakan oleh Virgin Australia Airlines, menjadikannya maskapai internasional pertama yang menggunakan bahan bakar ini di Indonesia. Kerja sama ini memperkuat posisi Pertamina sebagai pemimpin inovasi energi hijau di kawasan Asia-Pasifik.
Secara ekonomi, inovasi ini diproyeksikan menciptakan nilai tambah yang signifikan. Penjualan SAF baik untuk pasar domestik maupun ekspor diperkirakan mampu menciptakan keuntungan hingga Rp 12 triliun per tahun, sekaligus mengurangi emisi karbon sebesar 34,9 juta ton CO2 per tahun melalui program Biodiesel B35.
Via Swara Forum Perempuan Independen melihat langkah ini sebagai bukti nyata bahwa perusahaan milik negara seperti Pertamina dapat memimpin transformasi energi hijau tanpa melupakan tanggung jawab ekonomi dan lingkungan. Presidium Forum menyebut inovasi ini sebagai “jalan tengah yang sempurna” antara kebutuhan industri dan komitmen terhadap keberlanjutan.
“Kami berharap inovasi ini terus dikembangkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, kami juga mendukung langkah pemerintah untuk mendorong kolaborasi antara BUMN dan sektor swasta guna mempercepat adopsi energi berkelanjutan,” tutup pernyataan Via Swara.
Dengan keberhasilan ini, Pertamina tidak hanya memperkuat posisinya di kancah global, tetapi juga menginspirasi sektor energi lainnya untuk bergerak menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.