Jakarta, detikj – Litbang Kompas merilis hasil survei kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Sebanyak 64,5 persen responden menyatakan puas, dengan 7,5 persen sangat puas dan 57 persen puas, sementara 30,1 persen tidak puas atau sangat tidak puas.
Survei wawancara tatap muka ini digelar pada 10–14 Juni 2025 dengan 400 responden dipilih sistematis bertingkat di seluruh Jakarta. Tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dengan margin of error ±4,9 persen.
Selain kepuasan, Litbang Kompas juga mengukur citra Gubernur Pramono. Hasilnya, 88,4 persen responden menilai citra Pramono baik atau sangat baik—pertanda kuat bahwa pendekatan “Maestro Konsensus” diterima luas masyarakat.
Meski demikian, 12,2 persen responden merasa Pramono masih kurang turun ke lapangan; 7,1 persen mengaku ada program yang belum dirasakan. “Angka ini menunjukkan kebutuhan masyarakat akan kehadiran langsung pemimpin,” ujar Romadhon Jasn, Koordinator JagaJakarta, Selasa (24/6/2025)
Sebagian besar warga menyoroti program transportasi, air bersih, dan penataan ruang publik. “Revitalisasi Blok M dan uji coba ERP mendapat apresiasi, tapi implementasi di kelurahan masih lambat,” kata Andi, satu responden dari Jakarta Selatan, kepada awak media.
Data Bappeda mendukung temuan ini: sejumlah program 100 hari kerja Pramono—seperti perbaikan trotoar dan dialog warga—realisasinya baru mencapai rata-rata 30 persen per Juni 2025. “Proses konsensus membutuhkan waktu, namun harus diimbangi percepatan eksekusi,” kata Dr. Fitri Mahardika, dosen perencanaan kota.
Di sisi lain, 72 persen warga merespons positif langkah Gubernur mendekatkan layanan publik melalui aplikasi digital dan live streaming rapat kerja OPD. “Digital engagement berhasil menurunkan keluhan saluran pengaduan hingga 15 persen,” lapor Diskominfotik DKI.
JagaJakarta memandang survei ini sebagai tolok ukur kolaborasi multi-pihak. “Kepuasan 64,5 persen adalah prestasi awal, namun ‘Maestro Konsensus’ harus membuktikan kehadiran nyata di kampung dan pasar tradisional,” tegas Romadhon Jasn.
Survei Litbang Kompas ini diharapkan menjadi masukan strategis untuk evaluasi program triwulanan. Pemerintah Provinsi akan menggelar forum publik lanjutan pada Juli untuk menindaklanjuti aspirasi dan mempercepat realisasi program prioritas.