DETIKDJAKARTA.COM.JAKARTA,-3 /Juni/ 2022 – PT Indonesian Tobacco Tbk. (Bloomberg Stock Code: ITIC IJ), salah satu produsen tembakau iris terkemuka di Indonesia, telah merilis laporan keuangan yang tidak diaudit untuk kuartal 1 tahun buku 2022.
ITIC telah membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 59,5 miliar pada Q1 2022 meningkat 29,9% atau Rp 13,7 miliar dibandingkan dengan Q1 2021 sebesar Rp 45,8 miliar.
Hal ini juga diiringi dengan peningkatan EBITDA yang dibukukan sebesar Rp 11,6 miliar pada Q1 2022, meningkat sebesar 17,2% atau Rp 1,7 miliar dibandingkan dengan Q1 2021 sebesar
Rp 9,9 miliar.
Komitmen manajemen ITIC terwujud dalam peningkatan laba bersih di Q1 2022 sebesar Rp 3,8 miliar meningkat 94,4% sebesar Rp 1,8 miliar dibandingkan kinerja Q1 2021 sebesar Rp 1,9 miliar.
Kinerja yang baik ini adalah hasil dari pertumbuhan penjualan, perbaikan distribusi dan pemerataan area penjualan yang diiringi dengan inisiatif perbaikan kualitas produk dan pengendalian biaya demi peningkatan kualitas performa keuangan dan perbaikan kinerja yang lebih baik secara berkelanjutan.
Kinerja positif ini adalah bentuk komitmen manajemen perseroan yang menjadi momentum
perseroan untuk bertumbuh lebih baik lagi dan bertahan lebih kuat pasca kondisi pandemi di tahun-tahun mendatang.
Peningkatan Profitabilitas dan Pencapaian Target Di Tahun 2022
Selama kuartal 1 tahun 2022, perseroan telah berhasil mempertahankan profitabilitas dengan mencatatkan laba bersih Rp 3,8 miliar, meningkat 94,4% dibandingkan Rp 1,9 milyar yang
dicatatkan pada periode yang sama di tahun lalu.
Perseroan berhasil melakukan perbaikan kinerja yang terwujud dalam peningkatan margin EBITDA sebesar 17,2% pada periode ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yang lalu.
Dengan adanya perbaikan perekonomian dan kestabilan sosial politik di Indonesia dan
adanya perubahan keadaan dari Pandemi Covid 19 menjadi Endemi Covid 19 serta ditunjang
paket stimulus yang diprakarsai oleh pemerintah pusat yang terus meningkatkan pemulihan ekonomi, ITIC berada pada posisi yang baik dengan momentum pertumbuhan yang solid dan pengendalian biaya yang kuat, yang terbukti bahwa Perseroan berhasil memperkuat profil profitabilitasnya.
Pencapaian signifikan ini didorong oleh peningkatan permintaan akan produk ITIC yang semakin kuat, ditandai dengan naiknya volume penjualan di Q1 2022 dibandingkan periodesebelumnya.
Hal ini kemudian mendorong pertumbuhan pendapatan sebesar 29,9% atau menjadi Rp 59,5 miliar di Q1 2022 dari Rp 45,8 miliar di Q1 2021.
ITIC tetap mempertahankan posisi pangsa pasar yang kuat di wilayah Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara, dan terus memanfaatkan potensi peluang pasar baru di Sumatera. Hal ini mencerminkan kemampuan dan komitmen Perseroan dalam memperkuat dan memperluas distribusi dan keberadaan merek produk tembakaunya di seluruh Indonesia.
Di masa mendatang, Perseroan akan mempertahankan pemaksimalan pertumbuhan
pendapatan. Adanya perubahan gaya hidup pasca pandemi Covid 19 dan kenaikan cukai di awal tahun 2022 akan memberikan dampak positif dan peluang bagi Perseroan
(Sarah)