Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BERITA

PT. BOSOWA MINING DIDUGA SEBAGAI FASILITATOR DOKUMEN TERBANG

101
×

PT. BOSOWA MINING DIDUGA SEBAGAI FASILITATOR DOKUMEN TERBANG

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

Jakarta – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Koalisi Pemuda Peduli Pertambangan (KP3) melakukan aksi di depan gedung Kejaksaan Agung RI (KEJAGUNG RI) dan Direktorat Jendral Mineral Dan Batubara (DITJEN MINERBA RI), Kamis (25/7).

 

Iklan 300x600

Ketua Umum KP3, Rahim Al Awal mengatakan bahwa, tujuan kedatangan dirinya beserta teman-teman lainnya ke KEJAGUNG RI dan DITJEN MINERBA guna mengadukan dugaan kejahatan yang di lakukan oleh PT.BOSOWA MINING di Kab Konawe.

 

“Rahim Al Awal mengungkapkan bahwa PT.BOSOWA MINING mendapatkan kuota RKAB Tahun 2023 sebesar 3 Juta Ton dari Kementrian ESDM RI itu dinilai sangat janggal,” ungkapnya.

 

“Ini yang patut kami curigai, bagaimana bisa pemberian kuota RKAB tahun 2023 kepada PT.BOSOWA MINING sebesar 3 Juta Ton sementara kondisi daripada cadangan nikelnya sudah di tau seperti apa,” imbuhnya.

Baca Juga :  Relawan kembang latar se Jakarta barat, Siap memenangkan Ahmad Syafi'i.S.H. Caleg PKB dapil 10 Jakarta barat

 

pria yang akrab di sapa awal ini mengungkapkan, PT.BOSOWA MINING sudah beroprasi selama 13 tahun sejak izin usaha pertambangan operasi produksi di terbitkan pada tahun 2011, tetapi pada tahun 2023 masih di berikan kuota sebesar 3 juta ton dan ini yang menjadi kejanggalan besar.

 

“dengan pemeberian kuota RKAB kepada PT.BOSOWA MINING sebesar 3 juta ton, itu yang menjadi dugaan kuat kami digunakan sebagai alat untuk memfasilitasi penjualan ore nikel ilegal atau dengan kata lain sebagai fasilitator dokumen terbang bagi para penambang ilegal,” jelasnya

Baca Juga :  Dinilai Terlibat Dalam Kasus Kriminalisasi Guru Honorer, Komando Desak Kejagung Copot Kajari Konawe Selatan

 

“ini perlu di telusuri pasalnya pemeberian kuota RKAB tahun 2023 kepada PT.BOSOWA MINING sebesar 3 juta ton sangat janggal jika kita korelasikan dengan potensi cadangan pre nikel milik perusahaan tersebut sementara kondisi cadangan nikelnya sudah di tau seperti apa,” kata awal dalam keterangannya, kamis (25/7).

 

yang menjadi kekahwatirannya, lanjut awal, jangan sampai kuota sebesar itu benar digunakan untuk memfasilitasi penjualan ore nikel ilegal atau dengan kata lain fasilitator dokumen terbang bagi para penambang ilegal yang berada di wilayah Konawe Utara.

 

Oleh karena itu, Rahim Al Awal selaku ketua umum Koalisi Pemuda Peduli Pertambangan (KP3) dalam tuntutannya yakni:

Baca Juga :  Tim F1QR Pangkalan TNI AL Dumai Amankan 42 Orang PMI Non Prosedural Dari Malaysia

 

1.mendesak Ditjen Minerba RI untuk segera mencabut IUP PT.BOSOWA MINING yang kami duga kerap memfasilitasi dokumen kepada para penambang ilegal di Kab.Konawe Utara

 

2.mendesak Kejaksaan Agung RI untuk memanggil dan memeriksa pimpinan PT.BOSOWA MINING atas dugaan melakukan pencucian barang tambang.

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!