Detikdjakarta.com, Jakarta – Pemerintah terus mempercepat proses transisi dan transformasi kelembagaan antara Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI).
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, usai rapat bersama Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, dan Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, di kantor Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (21/9).
Muhaimin menegaskan, salah satu fokus utama adalah menyelesaikan agenda transisi agar seluruh aset, pola kerja luar negeri, hingga penempatan atase tenaga kerja bisa segera rampung.
“Intinya akselerasi, kecepatan-kecepatan sehingga tuntas,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga tengah menyiapkan program vokasi dan pemadanan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar.
Muhaimin mengatakan pentingnya pelatihan bahasa asing, termasuk bahasa Jerman.
“Salah satunya yang paling menarik adalah pelatihan bahasa Jerman untuk penempatan pekerjaan migran di Jerman,” katanya.
Menaker Yassierli menambahkan, program magang juga mendapat perhatian serius. Pemerintah akan meluncurkan proyek percontohan 20 ribu peserta magang pada akhir 2025.
“Anggarannya sudah ada dan Kementerian Keuangan sudah siap,” tegasnya. Program ini ditargetkan berkembang lebih besar pada 2026 dengan dukungan anggaran tambahan.
Wamen P2MI, Christina Aryani, menyoroti besarnya peluang kerja di Jerman. Ia mendorong adanya sinergi pelatihan bahasa dengan pemerintah daerah.
“Kalau di Jerman itu sebetulnya ada 400 ribu lowongan dari berbagai sektor. Tapi kuncinya satu, yaitu penguasaan bahasa Jerman. Yang paling rendah itu level A1,” ujarnya.
Muhaimin juga menekankan pentingnya persiapan sejak dini melalui sekolah kejuruan.
“Seluruh SMK-SMK yang menyiapkan talent-talent untuk kerja ke luar negeri harus dipersiapkan sejak semester satu. Sehingga mereka menyesuaikan kapasitas bahasa sejak awal,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Muhaimin menambahkan, pemerintah akan menyiapkan platform khusus bagi calon pekerja migran untuk mendaftar.
“Daftarnya nanti ke platform itu. Perusahaan juga akan daftar, lalu ada proses padanan data yang dibantu oleh PT Saintech,” jelasnya.
Pemerintah berharap, dengan percepatan transisi dan program vokasi ini, tenaga kerja Indonesia dapat lebih terlindungi sekaligus mampu mengisi peluang kerja internasional yang terus berkembang.