Jakarta || Musyawarah Nasional (Munas) Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) digelar dengan penuh khidmat dan semangat persaudaraan di Jakarta, Sabtu (11/10/2025). Kegiatan yang dihadiri ratusan tokoh masyarakat, akademisi, dan perwakilan KKST dari berbagai daerah itu menjadi momentum penting memperkuat solidaritas dan komitmen membangun Sulawesi Tenggara melalui wadah kekeluargaan.
Salah satu pendiri KKST, H. Ali Mazi, S.H., turut hadir dan memberikan sambutan yang sarat makna. Dalam pidatonya, mantan Gubernur Sulawesi Tenggara dua periode itu menegaskan pentingnya menjaga semangat persatuan, gotong royong, dan saling mendukung antarperantau asal Sultra di seluruh Indonesia.
“KKST ini bukan hanya wadah silaturahmi, tetapi juga simbol persaudaraan dan kebersamaan kita sebagai putra-putri Sulawesi Tenggara di tanah rantau. Melalui organisasi ini, kita harus terus memperkuat solidaritas dan berkontribusi nyata untuk kemajuan daerah,” ujar Ali Mazi.
Ia juga mengingatkan agar Munas tidak sekadar menjadi ajang seremonial, tetapi melahirkan keputusan strategis yang mampu menjawab tantangan zaman, termasuk penguatan peran KKST dalam pembangunan sumber daya manusia, ekonomi, dan sosial budaya masyarakat Sultra.
“Generasi muda Sultra harus menjadi garda terdepan. KKST harus membuka ruang yang luas bagi anak-anak muda untuk berkiprah dan membawa perubahan positif,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, panitia pelaksana Munas KKST melaporkan bahwa agenda utama kegiatan mencakup pembahasan laporan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya, penyusunan program kerja nasional, serta pemilihan ketua umum KKST yang baru untuk periode berikutnya.
Suasana penuh keakraban tampak di antara para peserta yang datang dari berbagai provinsi. Beberapa tokoh senior KKST juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi para pengurus yang telah menjaga eksistensi organisasi selama puluhan tahun.
Munas KKST kali ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam memperkuat sinergi seluruh elemen masyarakat Sulawesi Tenggara di perantauan, serta meneguhkan peran KKST sebagai wadah pemersatu, penggerak pembangunan, dan penjaga nilai-nilai budaya daerah.
“Kita boleh berbeda pandangan, tetapi satu dalam semangat membangun Sulawesi Tenggara,” tutup Ali Mazi dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan peserta Munas.
