Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
AGAMAAPOLEKSOSBUDBERITADAERAH

Mengenal Metode Pembelajaran Ponpes Nuu Waar

Avatar photo
281
×

Mengenal Metode Pembelajaran Ponpes Nuu Waar

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

DETIKDJAKARTA.COM, BEKASI –

Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) yang berlokasi di Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dalam proses pembelajaran menerapkan perpaduan tiga kurikulum. Yakni kurikulum Kementerian Agama, kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta kurikulum pesantren.

Iklan 300x600

“Untuk Kurikulum pesantren menguatkan khas pesantren Nuu Waar. Ketika lulus santri diberikan tiga ijazah,” kata Mudir Ponpes Nuu Waar, Ustaz Abdul Kholiq SQ, Jumat (2/2/2024).

Adapun dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM), Ponpes Nuu Waar menggunakan metode halaqah, kelas maupun training.

Menurut Ustaz Kholiq, metode halaqah biasanya digunakan untuk pembelajaran Alquran dan Hadits. Metode kelas untuk pembelajaran materi umum. Sedangkan metode training untuk materi peningkatan dan penguatan keterampilan (skill).

Baca Juga :  Rahman "Rama" Maulana, Kader Aktif Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sekaligus Mahasiswa Pascasarjana magister manajemen universitas Ciputra Surabaya

Untuk training, jelas Ustaz Kholiq, ada yang ditujukan untuk santri. Ada pula untuk guru. Juga training untuk santri dan guru.

“Training guru terkait dengan guru dan Alquran. Training studi motivasi, untuk santri dan guru. Pemateri dari luar pondok, berlatar pendidikan yang bagus,” jelas Ustaz Kholiq.

Training untuk para guru, lanjut Ustaz Kholiq, begitu penting. Karena guru harus terus ditingkatkan kompetensinya.

“Yang lebih penting dari metode adalah guru. Yang 24 jam bersama santri. Mengarahkan santri. Ruh guru harus tangguh. Guru pesantren harus sabar, kemampuan nya harus mumpuni,” ungkap Ustaz Kholiq, alumnus Sarjana Quran Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ) Jakarta.

Baca Juga :  *Komplotan Oknum Koruptor di PWI Segera Dilaporkan ke APH, Wilson Lalengke Minta Hendry dan Sayid Dicekal*

Selain itu, Ponpes Nuu Waar rutin menggelar training bahasa Arab, cara baca kitab, cara menerjemahkan Alquran. Training cara mengajar, bela negara, kedisiplinan, leadership, hingga thibun nabawi.

Untuk diketahui, Ponpes Nuu Waar AFKN dikenal sebagai pesantren memiliki ribuan santri yang mayoritas adalah penduduk asli dari pelosok daerah di Indonesia Timur. Seperti Papua, Maluku, NTT, NTB, maupun Sulawesi.

Ponpes yang didirikan oleh dai asal Papua, KH MZ Fadzlan R. Garamatan ini tidak memungut biaya pendidikan para santri. Mulai dari SPP, pakaian, hingga makan dan minum, semua berasal dari bantuan umat.

“Ini adalah amanah dari umat yang harus dijalankan,” ujar Kiai Fadzlan suatu ketika.

Baca Juga :  Posal Lagoi Wilayah Kerja Lanal Bintan Sebagai Tuan Rumah Ajang Mandiri Marathon Tahun 2024.

Kiai Fadzlan berharap dukungan dari berbagai pihak untuk keberlanjutan pendidikan para generasi muda dari Indonesia Timur. Karena, seluruh santri yang di Pesantren Nuu War ini setelah lulus akan kembali ke kampung halamannya dan membangun daerah mereka masing-masing.*

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!