JAKARTA – Lembaga Konsorsium Aktivis Jakarta Indonesia (KAJI-INDONESIA) Menyoroti pembangunan Gedung Very Important Person (VIP) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bombana. Minggu, (12/05/2024).
Pasalnya, dalam pembangunan gedung VIP RSUD Kabupaten Bombana Diduga adanya praktik korupsi massal.
Diketahui, dalam penanganannya, kasus korupsi tersebut telah ditangani kepolisian daerah Sulawesi tenggara (Kapolda Sultra), dan telah naik status tahap penyidikan.
Hal itu disampaikan Oleh ketua Umum KAJI-Indonesia, Akbar Rasyid mengatakan pembangunan gedung VIP tersebut telah merugikan negara hingga milyaran rupiah.
“Pembangunan gedung VIP yang menelan anggaran senilai Rp9.473.780.000 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2020 lalu itu diduga tidak sesuai dengan spek rencana anggaran biaya (RAB)”. Jelasnya
Lanjut Akbar Rasyid mengungkapkan dalam proses penanganan tindak pidana korupsi pembangunan gedung VIP yang diduga melibatkan oknum-oknum Yaitu Direktur RSUD, Pengawasan Perencanaan Kegiatan (PPK), Kontraktor, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, Pihak yg di duga menerima fee dari proyek tersebut.
Kata Akbar, Ironisnya proses penegakan hukum dinilai sangat lambat bahkan terkesan mandek padahal kasus tersebut telah berjalan dari tahun 2022 lalu namun sampai saat ini belum ada yang di tetapkan sebagai tersangka.
“Proses penegakan hukum yang kemudian di lakukan oleh APH polda Sultra kami menduga gagal dalam melakukan proses penanganan karena belum ada kepastian supremasi hukum yang menjerat pelaku-pelaku tindak pidana korupsi, jikalau perlu KPK RI dan MABES POLRI harus turun tangan dan mengambil alih kasus tersebut”. Pungkas Akbar yang juga mahasiswa jakarta asal Sultra itu.
Sebagai penutup, Ketua KAJI-Indonesia menambahkan bahwa pihaknya dalam waktu dekat ini akan bertandang ke KPK RI dan Mabes polri.
“kami yang tergabung dalam KAJI-Indonesia akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK RI dan MABES POLRI untuk mendesak kedua instasi tersebut agar segera melakukan pemeriksaan dan menetapkan sebagai tersangka oknum-oknum yang kami duga terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi pembangunan gedung VIP di kabupaten bombana yang merugikan negara”. Tutupnya
Sampai berita ini ditayangkan pihak media masih berupaya mengonfirmasi pihak terkait, namun masih belum ada tanggapan.