Jakarta, 16 Oktober 2025 – Program wakaf gaji Bupati Konawe Kepulauan (Konkep), Rifqi Saifullah Razak, S.T terkait membantu pendidikan mahasiswa menuai kritikan dari berbagai mahasiswa asal Konkep yang menempuh pendidikan di luar daerah.
Salah satu mahasiswa asal Konkep di Jakarta, Dion Sidiq, menanggapi apresiasinya terkait komitmen Bupati yang telah menunaikan janji politik dengan mengalokasikan gaji pribadi untuk membantu mahasiswa. Tetapi, ia menilai kebijakan tersebut belum menjangkau secara merata seluruh mahasiswa Konkep, terutama yang berada di luar Sulawesi Tenggara.
“Kami sangat mengapresiasi niat baik Bupati yang mewakafkan gajinya untuk pendidikan. Namun, semestinya bantuan ini tidak hanya difokuskan pada mahasiswa di Kendari, tetapi juga diperluas untuk teman-teman mahasiswa di Jakarta, dan daerah lainnya,” ujar Dion
Menurut Dion, banyak mahasiswa Konkep di luar daerah yang menghadapi beban biaya pendidikan dan kebutuhan hidup yang jauh lebih tinggi. Ia menilai semangat keadilan dan pemerataan seharusnya menjadi dasar dalam mengalokasikan bantuan pendidikan dari pemerintah daerah.
“Bantuan ini bagus, tapi jangan hanya simbol politik. Pemerintah daerah perlu membangun sistem pendataan mahasiswa Konkep secara menyeluruh agar distribusi bantuan tepat sasaran dan terasa manfaatnya bagi semua,” tegasnya.
Dion juga mendorong agar Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan menyiapkan mekanisme yang transparan dan inklusif dalam mendistribusikan bantuan tersebut. Ia berharap ke depan, kebijakan wakaf gaji Bupati tidak hanya menjadi bentuk kepedulian individual, tetapi juga bagian dari kepedulian bersama untuk mencerdaskan seluruh generasi muda Konkep.
“Yang kami harapkan adalah rasa keadilan. Semua mahasiswa asal Konawe Kepulauan, di mana pun mereka menuntut ilmu, berhak merasakan perhatian yang sama dari pemerintah daerahnya,” tutup Dion.