Jakarta, detikj– Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan, revitalisasi Pasar Baru bukan sekadar peremajaan fisik tetapi transformasi budaya dan ekonomi. Ia membayangkan kawasan legendaris itu akan seramai Blok M, dengan sentuhan modern tanpa menghilangkan kekhasan sejarahnya.
Dalam kunjungan kilat ke Pasar Baru, Pramono meninjau bangunan lama dan berbaur bersama pedagang kaki lima. “Pasar Baru harus kembali hidup 24 jam, bukan hanya tempat belanja, tapi juga ruang berkumpul dan kreativitas,” ujarnya.
Kawasan akan direnovasi dengan mengutamakan integrasi transportasi—shuttle TransJakarta rute Blok M–Pasar Baru, feeder MRT, dan konektivitas pedestrian yang nyaman. Akses bagi pejalan kaki, lanjut Pramono, sama pentingnya dengan area parkir berstandar digital.
Revitalisasi ini mendapat apresiasi dari JagaJakarta. Menurut Romadhon Jasn, pencetus istilah Maestro Konsensus, “Pendekatan ini mencerminkan semangat kolaborasi: pemerintah, pelaku UMKM, dan komunitas seni bekerja bersama meramu kebijakan,” katanya di Jakarta, Jumat (20/6/2025)
Pramono juga mengumumkan program inkubator kreatif untuk 200 UMKM lokal—batik, tenun, kuliner Betawi—yang diberi ruang workshop dan galeri gratis. Lebih jauh, area pedestrian akan dipadati bazar kuliner malam setiap Jumat–Minggu, menghadirkan suasana “Pasar Malam” ala Blok M.
Rencana pengelolaan parkir pun mengadopsi e-JakLingko terintegrasi, dengan sistem tarif dinamis dan voucher digital undian, sesuai masukan Ahok dalam diskusi publik. “Ini wujud nyata tata kelola presisi,” terang Romadhon Jasn dari JagaJakarta.
Dari sisi desain, arsitek kolaboratif diajak merancang façade yang memadukan ornamen kolonial dan elemen kontemporer. Panel marmer, plafon tembus cahaya, dan signage digital di setiap kios menjadi fitur unggulan, tanpa menghilangkan nuansa otentik kawasan tua.
Tak hanya fisik, Pasar Baru akan menjadi panggung seni. Pameran foto sejarah kota, pertunjukan musik akustik, hingga workshop mural di dinding kios akan digelar rutin. “Ini soal membangun ekonomi kreatif sekaligus menjaga memori kolektif,” ujar Romadhon.
Jika semua berjalan lancar, Pasar Baru dijadwalkan selesai renovasi pertengahan 2026—serentak dengan perayaan ulang tahun kota. Pramono menutup kunjungannya dengan pesan: “Mari kita wujudkan Pasar Baru yang modern dan inklusif, buah kerja sama Maestro Konsensus untuk Jakarta yang berdaya.”