JAKARTA, detikj – Gagas Nusantara menegaskan dukungan penuh kepada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) terkait desakan buruh pelabuhan yang meminta Menteri BUMN memecat Dirut Pelindo, Arif Suhartono, akibat kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok pada 16-18 April 2025. Direktur Gagas Nusantara, Romadhon Jasn, menilai tudingan ini tidak berdasar.
“Kemacetan di Priok bukan kesalahan Dirut Pelindo,” ujar Romadhon kepada awak media, Senin (21/4/2025). Ia menegaskan, masalah ini lebih kepada tantangan operasional yang kompleks, bukan kelalaian kepemimpinan. “Arif Suhartono telah bekerja keras, kita harus lihat data,” katanya dengan nada analitis.
Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI) melaporkan kemacetan terjadi di Pos 9 hingga depan NPCT 1, melibatkan truk-truk besar. Namun, Romadhon menyoroti bahwa Pelindo telah berupaya maksimal. “Data internal Pelindo menunjukkan mereka tangani 2,5 juta TEUs per tahun di Priok, dengan efisiensi meningkat 15% sejak 2021,” ujarnya.
Romadhon juga merujuk merger Pelindo 2021 yang meningkatkan kinerja. “Peringkat Pefindo untuk Pelindo kini AAA, tertinggi, sejak merger,” katanya. Ini menunjukkan kepemimpinan Dirut solid, bukan sebaliknya. “Kemacetan adalah risiko operasional, bukan kegagalan strategis,” tegasnya.
Menurut Romadhon, kemacetan ini dipicu faktor eksternal seperti lonjakan arus barang jelang Lebaran 2025. “Data Kemenhub mencatat kenaikan 20% volume kargo pada April 2025,” ujarnya. Pelindo juga telah membuka suara, menjelaskan bahwa mereka sedang benahi sistem operasi untuk atasi masalah.
Desakan FBTPI, yang juga menuntut pemecatan Dirut MTI dan NPCT1, dinilai Romadhon berlebihan. “Masalah ini tradisional, seperti biaya gate pass dan pungli, tapi Pelindo sudah usahakan perbaikan,” katanya. Ia mencontohkan pengadaan fasilitas baru di Priok sejak 2023.
Romadhon menilai Dirut Pelindo tak layak disalahkan. “Arif Suhartono pimpin Pelindo dengan visi jelas, efisiensi operasional naik 10% di 2024,” ujarnya. Ia menyebut buruh seharusnya duduk bersama manajemen, bukan menuntut pemecatan yang tak solutif.
Gagas Nusantara mengajak semua pihak cari solusi bersama. “Kita dukung Pelindo, mari benahi Priok dengan dialog,” kata Romadhon. Ia yakin, dengan data dan fakta, Pelindo bisa atasi tantangan ini.
“Pelindo adalah aset bangsa, Dirutnya butuh dukungan bersama untuk perbaikan, demi operasional pelabuhan yang lebih efisien dan terpercaya,” tutup Romadhon.