Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
BERITANASIONALOLAHRAGASENI DAN BUDAYA

Latihan Gabungan Perguruan Pencak Silat Di Kota Tua Sebagai Komitmen Melestarikan budaya Leluhur

Avatar photo
2785
×

Latihan Gabungan Perguruan Pencak Silat Di Kota Tua Sebagai Komitmen Melestarikan budaya Leluhur

Sebarkan artikel ini
oppo_1024
Iklan 468x60

Media Detikdjakarta.Com

Jakarta,– Semangat dan kebanggaan budaya membara di kawasan bersejarah Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (2/2), saat delapan perguruan pencak silat dari berbagai penjuru Nusantara berkumpul dalam latihan gabungan. Tak sekadar unjuk kebolehan, acara ini menjadi bukti komitmen kuat para pesilat dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur Indonesia: pencak silat.

Iklan 300x600

 

Para pesilat memamerkan jurus-jurus khas dari aliran masing-masing, diiringi tabuhan gendang rampak yang menggema di seantero Kota Tua. Irama gendang yang ritmis berpadu dengan gerakan penuh filosofi para pesilat, menciptakan pertunjukan yang bukan hanya memanjakan mata, tetapi juga menggetarkan jiwa para penonton.

 

Pencak silat lebih dari sekadar seni bela diri. Ia adalah cermin jati diri bangsa Indonesia, sarat nilai-nilai luhur yang melampaui aspek fisik. Setiap gerakan memuat makna filosofis mendalam, menggambarkan harmoni antara fisik, mental, dan spiritual.

 

Bagi masyarakat Indonesia, pencak silat mengajarkan sikap hormat, disiplin, kebijaksanaan, dan semangat persaudaraan. Di tengah derasnya arus globalisasi, pencak silat tetap berdiri kokoh sebagai simbol budaya yang tak lekang oleh waktu.

Baca Juga :  PHL Proyek Rumah Pompa Jatuh Dari Ketinggian 6 Meter, FWJ Indonesia: Itu Kelalaian Kontraktor

 

Ketua Umum Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKDH), Ir. H. Fadillah, didampingi Ketua Harian Aripudin, hadir langsung dalam acara tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian pencak silat. Dalam sambutannya, Fadillah menegaskan bahwa pencak silat bukan hanya milik para pesilat, tetapi bagian dari identitas budaya bangsa yang harus dijaga bersama.

 

“Pencak silat bukan sekadar olahraga, tetapi warisan budaya yang mencerminkan karakter bangsa. Tradisi ini harus terus dilestarikan, dan untuk itu diperlukan dukungan nyata dari pemerintah pusat,” tegas Fadillah.

Wadah yang di bangun pemerintah belum maksimal dan tidak profesional. Di antaranya PS TTKDH, PAPAG SETRA, ASTRABI, KUJANG BERSATU, GAJAH PUTIH, KUJANG NUSANTARA dan banyak lagi yg lainnya dalam mengembangkan seni tradisi masih kurang maksimal. Padahal, pencak silat berakar dari seni tradisi sebelum berkembang menjadi olahraga prestasi,” ungkap Fadillah.

 

Ia menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas latihan yang memadai, meningkatkan kualitas pelatih, hingga pendanaan untuk pengembangan pencak silat di tingkat nasional dan internasional.

Baca Juga :  Momen Hari Raya Idul Adha 1445 H, Lanal Dumai Serahkan Hewan Kurban Ke Masjid Baitut Thoyyibin

 

Meski pencak silat telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada 2019, Fadillah menilai dukungan pemerintah masih minim. Ia mengkritisi kurangnya keseriusan dalam membangun pencak silat sebagai seni tradisi yang juga memiliki nilai prestasi.

 

“Wadah yang dibangun pemerintah belum profesional dalam mengembangkan seni tradisi. Padahal, pencak silat berakar dari seni tradisi sebelum berkembang menjadi olahraga prestasi,” ungkap Fadillah.

 

Ia menegaskan, seni tradisi harus mendapat tempat yang layak agar mampu berkontribusi dalam pencapaian prestasi nasional. Sayangnya, fokus pemerintah lebih banyak tertuju pada sisi kompetisi, sementara akar budaya pencak silat justru terabaikan.

 

Kondisi ini mendorong perguruan-perguruan silat untuk mengambil langkah nyata dalam mengangkat kembali nilai-nilai tradisi pencak silat. Mereka berkomitmen untuk menyuarakan aspirasi ini kepada pemerintah, agar tradisi dan prestasi dapat berjalan seiring.

 

“Kami ingin pemerintah tidak hanya fokus pada pencak silat sebagai olahraga prestasi, tetapi juga memperhatikan seni tradisinya. Ini adalah warisan leluhur yang tidak boleh hilang,” tambah Fadillah.

Baca Juga :  Menteri Lingkungan Hidup Segel Area Reklamasi Proyek Kerja Sama dengan Pemprov Jabar di Bekasi

 

Latihan gabungan ini bukan hanya ajang unjuk kemampuan, tetapi juga wadah memperkuat persatuan dan silaturahmi antarperguruan pencak silat. Pesilat dari berbagai daerah dan latar belakang berkumpul, berbagi pengalaman, dan saling belajar, membangun jembatan persaudaraan di atas keberagaman.

 

Dengan dukungan pemerintah, semangat para pesilat, dan partisipasi aktif masyarakat, pencak silat diharapkan terus berkembang, bukan hanya sebagai seni bela diri, tetapi juga sebagai simbol kebanggaan Indonesia di mata dunia.

 

Pencak silat bukan sekadar warisan masa lalu. Ia adalah roh budaya Indonesia yang hidup, tumbuh, dan terus menginspirasi generasi demi generasi di masa depan.

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!