Detikdjakarta-Terbakarnya KMP Royce 1, di Selat Merak, pada hari Sabtu, 6 Mei 2023, menjadi banyak sorot pembicaraan di seputar angkutan penyeberangan di Indonesia.
Berangkat dari hal tersebut, Jalisman Filihan, Pengurus KAHMI, bidang kelautan, mengungkapkan “Sebagai archipelago country terbesar didunia, Kapal feri/Ro-ro Ship menjadi sebuah kebutuhan primer dalam moda transportasi manusia maupun jasa penyeberangan barang dalam skala besar di Indonesia, tentunya dalam hal ini kita bersama berduka dengan bencana yang terjadi pada kapal feri KMP Royce 1. PT DIB sebagai penyedia feri baiknya mulai berbenah terhadap unit kapal existing yang dimiliki, selain diharuskan maintenance rutin juga dari segi safety harus ditingkatkan,” ujarnya kepada awak media, Rabu, 10 Mei 2023.
“Menjadi hal umum kapal feri selalu berlebihan muatan (terutama selat sunda yang menjadi alur pelayaran padat), disini perlukan regulasi jelas dan konkret dari dishub maupun pemerintahan Banten terkait jumlah muatan maupun jenis muatan,” lanjut Julisman lagi.
“Indonesia masih jauh dari penerapan 4 pilar maritim dunia (SOLAS, STWC, MARPOL & MLC), dan momentum pemilihan Kepala Negara khususnya harus menjadi pengingat bahwa kita bangsa yang dahulu besar karena kemaritimannya, bukan wilayah darat ataupun udaranya,” tutup Julisman.
Sementara itu, di tempat yang sama, salah satu awak media online menyampaikan apresiasinya kepada Plh Sekda Banten, “kami apresiasi perhatian Plh Sekda Banten beserta aparatur Banten termasuk polda banten yg bertindak cepat dan baik dlm penanganan kebakaran KMP Royce Merak” ujarnya.
(NDA)
