Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
POLITIK

JAN Gelar Diskusi Politik: Tegaskan Legitimasi Wakil Presiden dan Waspadai Propaganda Asing

74
×

JAN Gelar Diskusi Politik: Tegaskan Legitimasi Wakil Presiden dan Waspadai Propaganda Asing

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

Jakarta, detikj — Jaringan Aktivis Nusantara (JAN) menyelenggarakan diskusi nasional bertema “Dinamika Politik Indonesia Hari Ini, Legitimasi Wakil Presiden, dan Propaganda Asing” di Zamra Resto, Jakarta, Minggu (29/6/2025). Forum ini menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, termasuk aktivis, akademisi, hingga penulis politik, untuk membahas tantangan legitimasi kepemimpinan dan pengaruh narasi luar terhadap stabilitas nasional.

Ketua Umum DPP KNPI, Putri Khairunnisa, menegaskan bahwa tidak ada alasan hukum maupun politik untuk mempersoalkan posisi Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka. Ia menyampaikan bahwa pasangan Prabowo-Gibran telah memperoleh mandat sah dari rakyat dengan 96 juta suara atau 58,6 persen dalam Pemilu 2024.

Iklan 300x600

“Legitimasi Gibran tak terbantahkan dalam sistem demokrasi kita. Narasi pemakzulan hanya akan mengganggu stabilitas nasional,” tegas Putri.

Baca Juga :  Dukung GP untuk RI-1, FORMASSI Lepas Siaran Pers

Putri juga mengajak publik, khususnya generasi muda, untuk lebih kritis dan tak mudah terprovokasi oleh opini spekulatif. Menurutnya, demokrasi tidak dibangun dengan asumsi, melainkan dengan akal sehat dan tanggung jawab terhadap masa depan bangsa.

Sementara itu, penulis dan analis politik Ali Sadikin mengingatkan publik untuk tetap sadar sejarah. Ia mencontohkan bagaimana transisi kekuasaan pernah terjadi secara non-konstitusional di era Soekarno, Soeharto, hingga Gus Dur.

“Dalam politik, kemungkinan selalu ada. Tapi itu bukan berarti harus dijadikan agenda. Stabilitas lebih penting dari spekulasi politik,” ujarnya.

Dari sudut pandang akademis, Bambang Hermansyah, dosen komunikasi politik Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, menyampaikan bahwa tantangan terbesar demokrasi hari ini bukan sekadar legitimasi elektoral, melainkan bagaimana menjaga kepercayaan publik dalam jangka panjang.

Baca Juga :  Geram Dan Merendahkan !!!  Ketua Umum Organisasi Betawi Bangkit, dan Rais Laskar Suku Betawi, David Darmawan Resmi Melaporkan, Suswono Calon Wakil Gubernur DKJ, Nomor Urut 1 Kesentra Pelayan Kepolisian, Polda Metro Jaya

“Legitimasi bisa luntur jika kepercayaan publik runtuh. Di tengah era digital, propaganda asing bisa mengganggu persepsi dan menciptakan tekanan sosial-politik,” jelasnya.

Bambang juga menekankan perlunya ketahanan komunikasi nasional. Menurutnya, arus informasi yang tak terkendali bisa dimanfaatkan oleh aktor luar negeri untuk menciptakan instabilitas. Ia mendorong agar media dan masyarakat sipil memperkuat literasi politik serta menjadi benteng terhadap disinformasi.

Diskusi ini dipandu oleh moderator akademisi komunikasi polistik Akril Abdillah dan berlangsung dinamis. Sejumlah peserta dari kalangan aktivis dan mahasiswa turut menyampaikan pandangan kritis, namun tetap dalam semangat kebhinekaan dan konstitusionalisme.

Baca Juga :  Juliant Palar; KGBN fokus ke Grassroot untuk Pemenangan

Moderator menutup diskusi dengan menekankan pentingnya menjaga ruang dialog publik agar tetap terbuka dan sehat. Demokrasi, katanya, membutuhkan partisipasi kritis dan narasi yang menguatkan, bukan memecah belah.

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!