KONSEL_ Humas perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Karya Alam Perdana (KAP), Beltsazar Riyanto Burara, angkat bicara soal tudingan perusahaan tidak memiliki izin. Minggu, (19/05/2024).
Riyanto menegaskan apa yang menjadi dugaan dari teman-teman penggiat lingkungan dan masyarakat persoalan perusahaan belum mengantongi izin itu tidak benar adanya.
“Tudingan itu tidak benar, Karena tentunya kami berinvestasi di sini terlebih dahulu sudah kordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan dinas terkait untuk memenuhi segala jenis perizinan yang di butuhkan”. Jelasnya
Hal tersebut disampaikan untuk menjawab kritikan teman-teman pengiat lingkungan dan masyarakat secara umum, terkait dugaan pelanggaran perusahaan kelapa sawit dan lainnya.
Lanjut, Beltsazar Riyanto Burara, Sebelum mendirikan pabrik, pihaknya sudah terlebih dahulu mengurus segala bentuk perizinan, bahwa akan didirikannya pabrik kelapa sawit di Kecamatan Benua, Desa Uelawa, Kabupaten Konawe selatan
“Kami tidak akan mungkin serta merta mendirikan pabrik sebelum memenuhi segala izin yang berlaku dari Pemda setempat maupun ke tingkat provinsi apalagi investasi ini untuk jangka panjang”. Ucap Riyanto
Menurut Beltsazar Riyanto Burara, perusahaan sudah menerapkan sistem pembangunan pabrik sesuai ketentuan yang berlaku dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan segala Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku
Menurutnya, kehadiran PT. KAP bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan semua masyarakat setempat antara lain karyawan pabrik, petani sawit, pengusaha angkutan dan semua pihak terkait yang sudah merasakan manfaat dengan adanya PT. KAP di Desa Uelawa, Kec. Benua, Kab. Konawe Selatan..
Di lain sisi Beltsazar Riyanto Burara juga menyampaikan perihal gaji karyawan tetap mengacu pada UMP kabupaten Konawe selatan dan juga terkait perekrutan karyawan pihak perusahaan juga sejauh ini terus melibatkan masyarakat lokal yang berada di Kec. Benua dan kec. Basala
karyawan bekerja berdasarkan target/basis kerja yang sudah ditetapkan khususnya untuk bagian produksi pabrik
“Semua ada hitungannya. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa adil bagi karyawan yang sudah bekerja dengan baik dan memenuhi target kerja,” jelas Beltsazar Riyanto Burara