Terkait adanya dugaan manipulatif data nilai mahasiswa di universitas Terbuka Kendari GEMIB (Gerakan Mahasiswa Indonesia Berdaulat) Minta Agar Rektor UT Kendari Segera Di Copot Karena di duga telah merusak citra maupun marwah Institusi Perguruan tinggi bahkan dunia pendidikan di indonesia.
Awaludin Presidium Gemib menyataan, Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, ilmu hidup, pengetahuan umum serta keterampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat berlandaskan Undang-Undang Pembelajaran.
Terlebih lagi ini adalah pendidikan di tingkat perguruan tinggi yang dimana setiap mahasiswa(i) yang keluar dari perguruan tinggi tersebut bakal menjadi patron masyarakat ataupun tenaga pengajar bahkan bakal menjadi panutan bagi masyrakat banyak, namun jikalau proses pembelajaran hingga penilaian tidak sesuai dari pada kualitas maupun kapabilitas mahasiswa maka dapat di pastikan Universitas Terbukan Kendari akan banyak mempunyai alumni yang premature sehingga akan mengurangi kualitas dalam perguruan tinggi itu sendiri
seperti kata pak Mentri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia pak Nadiem, Rektor adalah Duta Merdeka Belajar, Kampus Merdeka. Ia berharap Rektor menjadi tombak keberhasilan dalam membangun mahasiswa untuk berinovasi, serta memastikan perguruan tinggi menghasilkan insan yang cerdas dan berkarakter, ini sangat berbanding terbalik seperti yang terjadi Di lingkup Universitas Terbuka Kendari.
Adanya dugaan yang bergulir di Institusi Pendidikan yakni Universitas Terbuka Kendari Bahwasanya di duga telah terjadi manipulasi Nilai yang itu dilakukan dengan sengaja demi untuk menguntungkan diri sendiri,bahkan ada oknum staf berinisial FY yang seolah olah menjadi garantor untuk melancarkan aksi manipulatif nilai mahasiswa ataupun menghalang halangi setiap prosesi pencarian fakta oleh tim investigasi dari wartawan sehingga kami duga kuat adanya kongkalikong antara Kepala Universitas terbuka Kendari dan staf di UT agar mempermudah kemiskinan intelektual dari pada mahasiswa UT itu sendiri sehingga atas dasar kejadian tersebut kami bersepakat untuk.