Detikdjakarta.com, Jakarta (1/9/2025) – Menyikapi situasi nasional yang mencekam dalam sepekan terakhir, para pengurus wilayah dan tokoh masyarakat di Jakarta Pusat menggelar pertemuan koordinasi darurat. Pertemuan yang diinisiasi oleh beberapa Tokoh seperti halnya Wakil Ketua Forum RTRW se Jakarta Pusat yaitu Mourits Kussoy yg biasa kita sapa Bang Morris , Ketua RW 03 Petojo Selatan, Gambir yang juga merupakan Kepala Badan Koordinator Forum Kader Bela Negara DPW DKI Jakarta.( Kader Bela Negara Kementerian Pertahanan RI ) digelar pada akhir Agustus 2025 dengan melibatkan Tomas, Toga, serta perwakilan dari RT/RW lainnya.
Pertemuan yang berlangsung khidmat dan penuh konsentrasi ini bertujuan untuk mencari titik-titik solusi guna mengantisipasi dampak demonstrasi yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di wilayah Jakarta Pusat.
Morris, dalam kapasitasnya sebagai Ketua RW, menyatakan kekhawatirannya akan adanya kemungkinan ekses negatif.
“Kami berupaya memaksimalkan ‘Jaga Jakarta’. Kampung kita , Demonstrasi ini sangat mengkhawatirkan, terlebih jika dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan kerusuhan dan mengambil kesempatan dalam situasi sulit,” ujarnya saat membuka pertemuan.
Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh kunci, antara lain H. Agus (Tokoh Betawi Tanah Abang) yang juga sbagai Ketua RW 012 Kel. Kebon Melati .Tanah Abang dan Rahardian atau Olan Ketua RW 010 Kampung Bali, Tanah Abang Kehadiran mereka mewakili Joko Hardoyo, Ketua Umum Forum RTRW se Jakarta pusat, menegaskan komitmen kolektif untuk menjaga tanah air yang tercinta dari segala bentuk ancaman yang memecah belah.
Membangun Soliditas, Menjaga Pancasila
Dialog difokuskan pada langkah-langkah preemtif dan preventif. Poin utama yang disepakati adalah pentingnya mengedepankan komunikasi yang lancar antar warga dan dengan aparat keamanan. Forum ini mendorong agar setiap penyampaian aspirasi dilakukan secara damai dan tertib, sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.
“Harapan kami bersama, apa pun yang menjadi target utama penyampaian aspirasi, harus tetap fokus pada tujuan awal.
Tolak anarkisme, jaga fasilitas umum, dan pelihara ikatan keberagaman kita,” tegas Morris. Pesan ini ditekankan sebagai prinsip utama yang harus disosialisasikan hingga ke tingkat RT dan lingkungan terkecil.
Para peserta pertemuan sepakat bahwa keberagaman suku, agama, dan ras di Indonesia, khususnya di Jakarta, adalah kekuatan yang tidak boleh dirusak oleh kepentingan sepihak. Mereka berkomitmen untuk terus memperkuat silaturahmi antarwarga, meningkatkan sistem ronda dan posko keamanan lingkungan, serta siaga untuk melaporkan setiap potensi gangguan kepada pihak berwajib.
Langkah proaktif yang diambil oleh forum warga Jakarta Pusat ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan ketenangan bagi masyarakat, menegaskan bahwa pondasi terkuat keamanan nasional justru bermula dari kesolidan dan kewaspadaan di tingkat lingkungan terkecil. ungkap Morris yang juga Pembina Forum Pemuda Betawi.