Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
APOLEKSOSBUDBERITADAERAH

Eks Napiter: Desa Rawan Jadi Sasaran Penyebaran Paham Radikal, Perlu Kesiapsiagaan Warga

1349
×

Eks Napiter: Desa Rawan Jadi Sasaran Penyebaran Paham Radikal, Perlu Kesiapsiagaan Warga

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

DETIKDJAKARTA.COM, PANDEGLANG –

Seorang mantan narapidana terorisme (eks napiter) mengungkapkan bahwa desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru. Hal ini terjadi karena lingkungan desa dinilai lebih mudah dimasuki dan menjadi tempat yang strategis untuk mengembangkan jaringan mereka.

Iklan 300x600

“Berdasarkan pengalaman, banyak pelaku berasal dari desa. Organisasi tersebut mencari sasaran di desa karena lebih mudah merekrut dan mengembangkan pengaruhnya. Struktur paling bawah dari organisasi radikal ini justru ada di desa,” ungkap Haris Amir Falah di Pandeglang pada Senin (10/3).

Untuk menghadapi tantangan ini, menurutnya, masyarakat desa perlu lebih memahami potensi ancaman tersebut. Kesadaran serta dukungan dari berbagai pihak sangat penting agar warga dapat lebih waspada terhadap lingkungan sekitar.

Baca Juga :  Aslog Danlantamal I Pimpin Upacara Bendera

“Yang utama adalah memperkuat informasi agar masyarakat paham dan tahu. Selain itu, harus ada dukungan yang menyeluruh agar mereka memiliki kesiapan dalam menghadapi potensi penyebaran paham radikal,” tambahnya.

Ia juga menyoroti peran penting Desa Siapsiaga, sebuah program yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam menjaga keamanan desa. Menurutnya, program ini dinilai efektif dalam membangun rasa tanggung jawab kolektif, terutama dalam mengenali potensi ancaman di lingkungan sekitar.

“Dengan hadirnya Desa Siapsiaga, masyarakat semakin mengerti, lebih waspada, dan yang terpenting, mereka menjadi lebih peduli” jelasnya.

Baca Juga :  Jajaran Jurnalis di Jawa Barat, Bangga Atas Ditetapkannya Kantor Resmi Media Jabadar

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, desa diharapkan bisa menjadi benteng yang lebih kuat dalam menangkal paham radikal serta menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis bagi seluruh warganya.

Sebelumnya, Kepala Sub Direktorat Kesiapsiagaan BNPT Kolonel Inf Indra Gunawan mengungkapkan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan upaya bersama yang melibatkan berbagai pihak.

“kita harus berkolaborasi, bersinergi, berkoordinasi dengan pemerintah daerah, koordinasi dengan kementerian yang lainnya, koordinasi dengan swasta sehingga penguatan ekonomi ini dapat terwujud sesuai dengan asta cita pemerintah,” jelas Indra.

Dirinya menambahkan jika sebelumnya terdapat empat tokoh masyarakat, kini BNPT memilih hanya dua penggerak desa, yang seluruhnya adalah perempuan.

Baca Juga :  Danlanal Simeulue Sambut Kedatangan Kapolda Aceh Dalam Rangka Kunjungan Kerja di Simeulue

“Untuk 2025 ini mencoba kita sesuaikan dengan asta cita pemerintah yaitu kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, peningkatan kapasitas perempuan sehingga kita fokuskan kepada perempuan yang kita tunjuk sebagai penggerak desa,” pungkasnya.

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!