Konsel – Program bantuan sosial (Bansos) berupa kambing yang disalurkan oleh Kepala Desa Matabondu, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan, mengalami kendala dalam pelaksanaannya.
Dugaan penyimpangan terjadi di Dusun 2, di mana seekor kambing jantan yang merupakan bagian dari bantuan diduga dijual oleh Ketua Kelompok tanpa sepengetahuan anggotanya.
Berdasarkan keterangan dari salah satu anggota kelompok Dusun 2 yang enggan disebutkan namanya, setiap dusun di Desa Matabondu menerima bantuan dalam bentuk kelompok, di mana satu kelompok terdiri dari delapan orang dan mendapatkan sembilan ekor kambing.
Namun, di Dusun 2, satu ekor kambing jantan tersebut tidak sampai ke tangan anggota kelompok karena diduga dijual oleh Ketua Kelompok.
“Tanpa ada musyawarah atau pemberitahuan, Ketua Kelompok menjual kambing jantan itu. Kami tidak tahu-menahu, dan hasil penjualannya pun tidak dibagikan ke anggota,” ungkap salah satu anggota kelompok yang enggan disebutkan namanya kepada media ini. Sabtu, (22/02/2025).
Ketua kelompok tersebut berdalih bahwa tindakannya merupakan perintah dari Kepala Desa Inisial HS, namun hingga kini belum ada kejelasan resmi terkait hal itu.
Dugaan penyimpangan ini menimbulkan kekecewaan di kalangan anggota kelompok, yang berharap bantuan kambing tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian mereka.
Warga Dusun 2 kini meminta pihak desa memberikan klarifikasi terkait persoalan ini. Mereka berharap ada penyelesaian yang adil agar bantuan sosial benar-benar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.
Sementara itu, Kepala Desa Matabondu, H. Sumeri, saat di konfirmasi media ini mengatakan bahwa itu hanya kekeliruan dan mis komunikasi antara Ketua kelompok dan Anggotanya.
Ia juga menyebutkan dari keseluruhan 8 anggota kelompok telah mendapatkan jatah masing-masing sehingga 1 kambing jantan yang tersisa dijual untuk di jadikan 2 ekor kambing betina
“jadi begini kronologinya, info dari kelompok karena sudah ada pejantan, jadi jantan yang besar itu dijual mau di jadikan betina 2 ekor, ini info dari yanh memelihara, sebab kalau jantan tidak berkembang. Dan yang kedua semua anggota sudah dapat bagian masing-masing”. Tuturnya.
Lanjut ia mengatakan bahwa pihaknya selaku pemerintah desa akan melakukan pertemuan yang bertujuan mengawasi dan meluruskan kekeliruan ini.
“Saya sebagai kepala desa ikut mengawasi bagaimana perkembangan bantuan ini agar bisa berkembang jadi tetap dalam pantauan kami sebagai pemerintah. Hari senin saya akan kumpul anggota sekaligus akan saya cek dan meluruskan semua agar penyaluran ini tepat sasaran”. Pungkasnya.
Red.