Jakarta – Kurang lebih 100 masa aksi mendatangi Mabes Polri, mereka Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Hukum Sumedang-Jakarta menyuarakan tentang Dugaan keterlibatan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir serta Kapolres Sumedang dalam memperlancar Tambang-tambang Ilegal yang ada di Gunung Tampomas Sumedang Jawa Barat pada Kamis (3/7/2025).
Koordinator Lapangan Forum Mahasiswa Hukum Sumedang-Jakarta sekaligus Ketua Umum Daffariza Aditya, mengungkapkan pihaknya menggelar aksi tersebut bukan tanpa alasan, Dirinya Menjelaskan Praktek Tambang Pasir dan Batu (Galian C) Ilegal Makin Marak Di Gunung Tampomas Kabupaten Sumedang, keberadaan Pertambangan Pasir dan batu (Galian C) yang berada di sejumlah lokasi tepatnya di wilayah Gunung Tampomas Kabupaten Sumedang, Jawa barat akhir akhir ini semakin memprihatinkan bahkan terus menjadi sorotan. Pasalnya aktivitas tambang Pasir dan batu ilegal ini, mengakibatkan hampir sebagian besar lingkungan hidup dan ekosistem yang ada di lokasi Gunung Tamponas dan Gunung lainnya ini rusak parah.
Daffariza juga mengatakan hal ini telah menunjukkan ketidakpedulian terhadap kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam. Sampai pada saat ini kondisi Gunung Tamponas memprihatinkan dan itu bisa dilihat jelas dari atas melalui Satelit, akibat adanya praktek pertambangan Pasir dan Batu (Galian C) Ilegal hingga berpotensi memicu terjadinya bencana alam, dan akses jalan umum pun ikut menjadi korban, seperti banyaknya material Pasir dan Bebatuan hingga jalan berlubang oleh truk-truk tambang disekitar akses menuju Gunung Tampomas tempat Penambangan.
Ketua Umum sekaligus Koordinator Lapangan ini juga menyebutkan bahwa hal ini telah terjadi begitu lama tetapi masih minim pengawasan dari Bupati yang saat ini menjabat 2 Periode hingga Aparat Penegak Hukum yaitu Polres Sumedang. Kami menduga bahwa ada main mata antara Penambang di Gunung Tampomas dengan Bupati Sumedang (Dony Ahmad Munir) dan Kapolres Sumedang (Joko Dwi Harsono) sehingga sangat mulus untuk Penambang yang merusak tatanan Gunung Tampomas. Hal seperti ini jangan sampai biarkan berlarut larut karena masyarakat sekitar yang menjadi korbannya. Aparat Penegak Hukum (Polres Sumedang) yang seharusnya menjadi Garda Terdepan dalam memberantas Tambang yang merugikan masyarakat tapi hari ini mereka membungkam diri dan menutup mata terkait apa yang terjadi di Gunung Tampomas. Kita bisa melihat sama-sama melalui Satelit di Google Maps betapa Rusaknya Gunung Tampomas akibat Penambang-penambang yang mengambil keuntungan untuk diri sendiri beserta Kroni-kroni nya. “sebut Daffa di Mabes Polri Kamis (3/7/2025).
tegas Daffa, Bahwa Aksi ini menjadi awal dalam gerakan kita terkait Tambang yang ada di Sumedang, aksi ini timbuk akibat keresehan dan kerakusan Oknum-Oknum yang terlibat Penambangan Di Gunung Tampomas. Dan kami juga menuntut Kapolri Bapak Listyo Sigit Prabowo untuk segera memanggil dan memeriksa Kapolres Sumedang Joko Dwi Harsono yang sampai pada hari ini diduga membekingi Tambang-tambang Ilegal yang ada di Sumesang Jawa Barat. Serta Kami meminta Atensi Khusus dari Bapak Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto terhadap Keprihatianan keadaan Gunung Tampomas yang ada di Sumedang Jawa Barat terkhusus Panggil dan perintahkan Kejagung untuk Periksa Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir yang diduga mempermulus masuknya Penambang Ilegal yang ada di Gunung Tampomas Sumedang Jawa Barat.
Daffa mengatakan, Kami akan melakukan Aksi berjilid jilid hingga Permasalahan Tambang-tambang yang ada di Sumedang terselesaikan. Sebelum itu saya dan kawan kawan meminta kepala Kapolri untuk Panggil Kapolres Sumedang.
“Hukum tidak boleh tebang pilih. Mau tua, muda, kaya, miskin, berpangkat ataupun tidak semua rata di mata hukum.” tutup Daffa.


















