Untuk mewaspadai berita hoax dan narasi provokasi di media sosial pasca pemilihan kepala daerah sangatlah penting untuk menjaga kondusifitas keamanan pasca pilkada. Hal ini tentunya berpotensi menyebabkan konflik di tengah masyarakat
Pasca Pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024, masyarakat seringkali menjadi rentan terhadap penyebaran hoaks dan provokasi yang bertujuan untuk mengganggu ketertiban dan memecah belah kesatuan bangsa. Sebagai warga negara yang cerdas dan bertanggung jawab, kita perlu memahami pentingnya waspada terhadap hoaks dan provokasi serta menyaring semua informasi yang kita terima.
Ketua umum garda pemuda Sulawesi tenggara (GARPEM SULTRA) mengatakan adanya kekhawatiran tentang penyebaran berita hoax dan provokasi di masyarakat pasca pemilihan kepala daerah yang baru-baru di laksanakan beberapa hari yang lalu.
Lanjut Aksan Setiawan mengatakan Salah satu bahaya terbesar dari hoaks dan provokasi pasca pilkada adalah potensi untuk memicu konflik sosial, memperkeruh suasana politik, dan merusak kepercayaan publik terhadap institusi demokrasi. Dengan media sosial dan teknologi digital yang semakin canggih, penyebaran hoaks dan provokasi dapat terjadi dengan cepat dan luas, menciptakan ketegangan dan polarisasi di antara masyarakat pasca pilkada
Lanjut Untuk itu saya meminta kepada pihak kepolisian dalam hal ini Kapolda Sulawesi tenggara untuk mengantisipasi ketidakstabilan politik pasca pilkada di masyarakat khususnya di provinsi Sulawesi tenggara