Jakarta – Pergerakan Pelajar Maluku (PPM) melakukan aksi demonstrasi di kementrian PUPR terkait Pembangunan Bendungan Way Apo Pulau Buru, yang hinga kini mangkrak.
“Hati-hati ada penambangan ilegal berkedok Bendungan atau proyek nasional di pulau Buru” kata koordinator Aksi, Bobi Mony via watshapp pada 30/7/2024
Ia menambahkan kalau Maluku sedang di rampok habis-habisan oleh negara. Negara bertindak suda seperti penjahat yang legal, rakyat harus bersatu, ketika tidak bersatu maka Maluku tidak di angap di Indonesia dan tidak di perhitungkan
“Kemarin adik-adik mahasiswa melakukan aksi menuntut dan mempertanyakan status Bendungan Way Apo, yang hinga kini tidak selesai, padahal pejabat nasional berulang kali turun ke proyek tersebut, berjanji dan beri harapan palsu” tambah Bobi
Di tempat lain, pembangunan cepat selesai, hak-hak rakyat seperti pembebasan lahan cepat di selesaikan, sementara di Maluku rakyat di tipu, proyek tidak selesai, padahal uang Triliuanan yang suda di kucurkan.
“Gunung Botak itu gunung emas, jadi rakyat hati-hati Bendungan tidak selesai-selesai. Memang Maluku ini sengaja di buat untuk miskin dan tidak maju-maju, karna mereka di Jakarta angap kita ini semua orang bodoh dan bisa di bodohi, lewat kaki tangan mereka di Maluku” tambahnya
Kita minta Polisi periksa Mantan Kepala BWS Haryono Utomo dan Mantan PPK Bendumgan Jek Tuhupuring, mereka berdua tahu segala macam kejangalan yang ada di Bendungan Way Apo, dan minta pertangungjawaban perjanjian yang di buat oleh mereka berdua bersama Warga.