Jakarta, 15 Agustus 2025 — Finalis Duta Maritim Indonesia 2025 asal Sulawesi Tenggara, Nayla, mengunjungi Gedung DPD RI di Jakarta untuk menyampaikan aspirasi masyarakat pesisir dari daerah asalnya. Kunjungan yang berlangsung pada Kamis (15/8) itu menjadi momentum penting bagi para nelayan Sultra, yang suaranya kerap tak terdengar di pusat pengambilan kebijakan.
Dalam audiensi tersebut, Nayla berbicara bukan hanya sebagai peserta ajang bergengsi, tetapi sebagai anak pesisir yang memahami langsung tantangan hidup masyarakat bahari.
“Ada banyak nelayan kami di Sultra yang masih kesulitan mengakses infrastruktur, permodalan, dan perlindungan hukum,” ujarnya di hadapan anggota DPD RI.
Kehadiran Nayla disambut positif oleh para anggota DPD RI, yang mengapresiasi keberanian dan kepeduliannya. Ia tidak hanya memaparkan permasalahan, tetapi juga menyampaikan harapan agar pembangunan sektor kelautan dan perikanan lebih berpihak kepada masyarakat kecil.
“Kami berharap DPD RI dapat memperhatikan infrastruktur kawasan pesisir dan kesejahteraan nelayan. Mereka bukan hanya pekerja, tetapi penjaga budaya dan kedaulatan laut Indonesia,” tambahnya.
Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Duta Maritim Indonesia yang mendorong generasi muda menjadi penghubung antara masyarakat dan pembuat kebijakan, khususnya di sektor kelautan.
Sebagai penutup, Nayla menyerahkan cenderamata khas Sultra kepada perwakilan DPD RI, simbol bahwa aspirasi dari wilayah timur Indonesia kini telah sampai ke Senayan.
Pertemuan tersebut berlangsung singkat, namun sarat makna. Nayla membuktikan bahwa dengan ketulusan, suara masyarakat pesisir dapat menggema hingga ke ruang-ruang kekuasaan nasional.
