Jakarta – Aroma skandal narkoba yang menyeruak dari kawasan industri milik PT Harita Group di Kawasi, Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, memicu gelombang protes dari kalangan aktivis mahasiswa. Dua organisasi, Konsorsium Aktivis Jakarta Indonesia (KAJI) dan Lintas Aktivis Nusantara (LIVISTARA), menggelar aksi demonstrasi di depan kantor pusat Harita Group di Tower Bank Panin, Jakarta, Selasa, 10 Juni 2025.
Tuntutan mereka jelas: perusahaan harus transparan dan bertanggung jawab. Seluruh jajaran pimpinan dan karyawan diminta menjalani tes urine massal, sebagai bentuk komitmen bersih dari narkoba dan langkah awal membongkar dugaan keterlibatan internal dalam peredaran barang haram tersebut.
“Ini bukan kasus biasa. Ada indikasi kuat keterlibatan manajemen dan pembiaran sistemik,” kata Akbar Rasyid, Presidium KAJI, dalam orasinya.
Dari 60 orang yang telah diamankan sebelumnya, 15 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. Temuan itu, kata Akbar, menunjukkan ada jaringan yang telah beroperasi secara masif dan terstruktur di lingkungan kerja perusahaan tambang tersebut.
“Peredarannya nyata, dan berlangsung cukup lama. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan internal,” ujarnya.
Ketua Umum DPP LIVISTARA, Salfin Tebara, menyebut aksi ini sebagai langkah awal. Ia memastikan akan ada gelombang protes lanjutan yang lebih besar jika tak ada langkah konkret dari pihak perusahaan maupun aparat penegak hukum.
“Jangan sampai kekayaan pemilik perusahaan menjadi tameng hukum. Negara tak boleh tunduk pada modal,” kata Salfin.
Mahasiswa menilai, lemahnya kontrol manajerial dan ketidaktegasan hukum berpotensi menjadikan kawasan industri sebagai ladang subur bagi peredaran narkoba. Mereka menyerukan agar pihak kepolisian melakukan penyelidikan menyeluruh, termasuk terhadap jajaran eksekutif perusahaan.
Tak berhenti di jalanan, para aktivis juga berencana melayangkan laporan resmi ke Bareskrim Polri dalam waktu dekat. Mereka berharap, penegakan hukum tidak tebang pilih, dan Harita Group tidak menjadi preseden buruk dalam pengawasan industri tambang di Indonesia.