Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
BERITA

Skandal Narkoba Harita Group: Mahasiswa Desak Tes Urine Massal dan Tindakan Tegas Pihak Berwenang

178
×

Skandal Narkoba Harita Group: Mahasiswa Desak Tes Urine Massal dan Tindakan Tegas Pihak Berwenang

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

Jakarta – Aroma skandal narkoba yang menyeruak dari kawasan industri milik PT Harita Group di Kawasi, Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, memicu gelombang protes dari kalangan aktivis mahasiswa. Dua organisasi, Konsorsium Aktivis Jakarta Indonesia (KAJI) dan Lintas Aktivis Nusantara (LIVISTARA), menggelar aksi demonstrasi di depan kantor pusat Harita Group di Tower Bank Panin, Jakarta, Selasa, 10 Juni 2025.

Tuntutan mereka jelas: perusahaan harus transparan dan bertanggung jawab. Seluruh jajaran pimpinan dan karyawan diminta menjalani tes urine massal, sebagai bentuk komitmen bersih dari narkoba dan langkah awal membongkar dugaan keterlibatan internal dalam peredaran barang haram tersebut.

Iklan 300x600

“Ini bukan kasus biasa. Ada indikasi kuat keterlibatan manajemen dan pembiaran sistemik,” kata Akbar Rasyid, Presidium KAJI, dalam orasinya.

Baca Juga :  Sambut HUT Polwan Ke-75, Srikandi Polwan Polrestro Bekasi Kota Gelar Curhat Bersama Polwan Polda Metro Jaya

Dari 60 orang yang telah diamankan sebelumnya, 15 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. Temuan itu, kata Akbar, menunjukkan ada jaringan yang telah beroperasi secara masif dan terstruktur di lingkungan kerja perusahaan tambang tersebut.

“Peredarannya nyata, dan berlangsung cukup lama. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan internal,” ujarnya.

Ketua Umum DPP LIVISTARA, Salfin Tebara, menyebut aksi ini sebagai langkah awal. Ia memastikan akan ada gelombang protes lanjutan yang lebih besar jika tak ada langkah konkret dari pihak perusahaan maupun aparat penegak hukum.

Baca Juga :  Persiapkan Deklarasi, KGBN Gelar Rapat Koordinasi se DKI Jakarta

“Jangan sampai kekayaan pemilik perusahaan menjadi tameng hukum. Negara tak boleh tunduk pada modal,” kata Salfin.

Mahasiswa menilai, lemahnya kontrol manajerial dan ketidaktegasan hukum berpotensi menjadikan kawasan industri sebagai ladang subur bagi peredaran narkoba. Mereka menyerukan agar pihak kepolisian melakukan penyelidikan menyeluruh, termasuk terhadap jajaran eksekutif perusahaan.

Tak berhenti di jalanan, para aktivis juga berencana melayangkan laporan resmi ke Bareskrim Polri dalam waktu dekat. Mereka berharap, penegakan hukum tidak tebang pilih, dan Harita Group tidak menjadi preseden buruk dalam pengawasan industri tambang di Indonesia.

Baca Juga :  Komandan Lanal Sabang Terima Laporan Resmi Kenaikan Pangkat Personel Lanal Sabang

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!