Detikdjakarta, Jakarta – PaninBank mencatat kinerja campuran pada kuartal III 2025. Di tengah tekanan industri dan perlambatan permintaan kredit, bank berhasil membukukan pertumbuhan laba operasional, meski laba bersih konsolidasi justru mengalami penurunan.
Per 30 September 2025, PaninBank melaporkan laba operasional sebelum pajak dan cadangan sebesar Rp 4 triliun, meningkat 5,28% year-on-year. Manajemen menyebut kenaikan ini ditopang oleh efisiensi biaya operasional hingga 5% serta kenaikan fee based income 5,53%, didorong kinerja transaksi surat berharga.
Namun demikian, laba bersih konsolidasi (unaudited) turun 4,37% menjadi Rp 2,19 triliun. Penurunan ini disebabkan kebijakan perseroan meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi risiko penurunan kualitas kredit. Sepanjang periode tersebut, biaya cadangan melonjak 35,12% menjadi Rp 1,22 triliun.
Aset, Kredit, dan Pendanaan
Kinerja aset PaninBank sedikit tertekan. Total aset konsolidasi mencapai Rp 226,64 triliun, turun dari Rp 230,59 triliun tahun sebelumnya.
Penyaluran kredit juga mengalami penurunan 4,72% menjadi Rp 141,99 triliun, dipengaruhi lemahnya permintaan kredit dan tingginya suku bunga pinjaman. Dana Pihak Ketiga (DPK) turun 2,02% menjadi Rp 149,99 triliun.
Sebagai strategi pendanaan, PaninBank mengandalkan obligasi. Pada kuartal III, perseroan merampungkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III Tahun 2025 sebesar Rp 3,20 triliun, terdiri dari:
Seri A: Rp 2,15 triliun (tenor 3 tahun)
Seri B: Rp 1,05 triliun (tenor 5 tahun)
Dorong CASA Lewat Program Super Bonanza
Untuk memperkuat dana murah (CASA), PaninBank kembali menghadirkan Program Panin Super Bonanza 2025 yang berlangsung dari 1 April 2025-31 Maret 2026. Total hadiah mencakup 12 unit Mercedes-Benz C 200 Avantgarde Line dan Rp 11,6 miliar uang tunai untuk lebih dari 2.000 pemenang.
Permodalan Semakin Kuat
Di tengah tantangan kredit, PaninBank justru mencatat permodalan yang semakin solid. Total modal naik menjadi Rp 54,14 triliun, sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) menguat signifikan menjadi 37,47% lebih tinggi dari 34,08% pada periode yang sama tahun lalu.
Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat pada tingkat konservatif 88,97%, menunjukkan likuiditas yang terjaga.
Susunan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris
- Nelson Tampubolon – Presiden Komisaris Independen
- Lintang Nugroho – Wakil Presiden Komisaris Independen
- Chandra Rahardja Gunawan – Komisaris
- Drs. Johnny – Komisaris
- Gregory James Terry – Komisaris
- Drs. H. Riyanto – Komisaris Independen
Direksi
- Herwidayatmo – Presiden Direktur
- Hendrawan Danusaputra – Wakil Presiden Direktur
- Edy Heryanto – Direktur
- Gunawan Santoso – Direktur
- Lionto Gunawan – Direktur
- Januar Hardi – Direktur
- Suwito Tjokrorahardjo – Direktur
- Antonius Ketut Dwirianto – Direk
- tur
- Sugiono Sutanto Janis – Direktur



















