Menjelang akhir tahun 2024, Polri mendapatkan apresiasi luas atas keberhasilan menjaga stabilitas keamanan selama Pemilu dan Pilkada serentak. Presiden Prabowo Subianto memuji Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya atas dedikasi dalam mengawal pesta demokrasi terbesar di Indonesia. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga menggarisbawahi peran vital Polri dalam menciptakan suasana kondusif selama Pilkada.
Polri, di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit, meluncurkan berbagai inisiatif strategis, termasuk Nusantara Cooling System (NCS) yang dipimpin Irjen Asep Edi Suheri. Program ini sukses memitigasi potensi konflik di berbagai wilayah, memastikan proses demokrasi berjalan lancar tanpa gangguan serius. Berdasarkan data Mabes Polri, lebih dari 80 persen wilayah rawan konflik berhasil diamankan tanpa insiden besar.
Keberhasilan ini juga tercermin dalam survei akhir November 2024, yang menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri mencapai 78 persen, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Data tersebut membuktikan transformasi Polri menuju institusi yang presisi dan profesional semakin dirasakan masyarakat.
Namun, Polri tetap menghadapi kritik. Isu seperti promosi anggota terkait kasus Ferdy Sambo masih menjadi sorotan. Amnesty International menilai Polri perlu lebih transparan untuk menjaga kepercayaan publik. Menanggapi kritik, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyatakan bahwa Polri tidak anti-kritik dan selalu terbuka untuk evaluasi.
Jaringan Aktivis Nusantara (JAN) turut memberikan dukungan kepada Polri. Ketua JAN, Romadhon Jasn, menyebut kritik adalah bagian dari proses membangun institusi yang lebih baik. “Polri telah menunjukkan komitmennya melayani masyarakat. Kritik harus menjadi bahan evaluasi, tetapi apresiasi atas keberhasilan mereka juga harus disampaikan,” ujar Romadhon, dalam rilisnya, Kamis (12/12/2024)
Keberhasilan Polri ini juga mendapat perhatian internasional. Pengamat luar negeri memuji kesiapan Indonesia dalam mengelola proses demokrasi, termasuk peran Polri dalam menangani potensi kerawanan. Hal ini menjadi modal besar bagi Polri untuk menghadapi tantangan di tahun 2025.
Presiden Prabowo Subianto, dalam pidato akhir tahun, menegaskan pentingnya peran Polri sebagai garda terdepan keamanan nasional. Ia berharap Polri terus meningkatkan profesionalisme dan integritas dalam melayani masyarakat. “Polri adalah pilar penting demokrasi kita. Di bawah kepemimpinan yang solid, Polri akan membawa perubahan positif bagi bangsa,” tegas Prabowo.
Mendagri Tito Karnavian menambahkan bahwa keberhasilan Polri menjaga keamanan selama tahun 2024 harus menjadi momentum memperkuat institusi ini ke depan. Ia mengingatkan tantangan masa depan akan semakin kompleks, sehingga soliditas dan profesionalisme Polri perlu terus ditingkatkan.
Data dan Fakta
• Personel Operasi NCS: 60.000 anggota Polri.
• Penurunan Potensi Konflik: 70 persen dibanding Pemilu 2019.
• Kepercayaan Publik terhadap Polri: Meningkat dari 64 persen menjadi 72 persen di akhir 2024.
JAN juga mengapresiasi langkah Polri menjaga netralitas di tengah kontestasi politik. “Polri telah membuktikan diri sebagai institusi yang mampu menjalankan tugas dengan baik meski berada di bawah sorotan publik,” ujar Romadhon.
Keberhasilan Polri menunjukkan institusi ini mampu memenuhi tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat. JAN meyakini, di bawah arahan Presiden Prabowo, Polri akan semakin profesional, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan bangsa.
Dengan segala capaian ini, Polri terus membuktikan diri sebagai institusi yang mampu menjaga keamanan nasional dan meningkatkan kepercayaan publik.