Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
POLITIK

Pertemuan Gibran–Dasco Jadi Simbol Kebangsaan, Netizen Diminta Lihat dari Perspektif Persatuan

200
×

Pertemuan Gibran–Dasco Jadi Simbol Kebangsaan, Netizen Diminta Lihat dari Perspektif Persatuan

Sebarkan artikel ini

Persatuan

Iklan 468x60

Jakarta — Pertemuan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka dengan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memantik perbincangan hangat di media sosial. Meski dilakukan dalam suasana santai, momen itu langsung memicu beragam tafsir dari publik.

Sebagian netizen mengkritisi pertemuan tersebut dengan dugaan agenda politik tertentu. Mereka menilai, komunikasi elite di ruang publik kerap mengandung pesan simbolik yang memerlukan penjelasan resmi agar tidak memunculkan spekulasi liar.

Iklan 300x600

Namun, ada pula pandangan yang melihat pertemuan ini sebagai hal positif. Mereka menganggapnya bagian dari dinamika politik yang sehat, di mana pemimpin lintas posisi dan partai tetap membuka jalur komunikasi untuk merawat kohesi nasional.

Baca Juga :  Survei : 64,5% Warga Jakarta Puas Kinerja Pramono, Tantangan ‘Turun ke Lapangan’

“Kalau kita mau jujur, pertemuan seperti ini justru menunjukkan kedewasaan politik. Bang Dasco punya rekam jejak sebagai figur yang mampu meredam ketegangan politik dan menjembatani pihak-pihak yang berbeda pandangan,” ujar Romadhon Jasn, Aktivis Nusantara, Rabu (13/8/2025) di Jakarta.

Bagi sebagian pengamat, pertemuan informal antar-elite politik justru menjadi penanda kedewasaan berdemokrasi. Dialog tanpa sekat formal memungkinkan pertukaran gagasan yang lebih cair dan memperkuat kerja sama di tengah tantangan kebangsaan.

Meski demikian, perdebatan di media sosial menunjukkan bahwa publik masih memandang setiap interaksi elite melalui lensa politik praktis. Literasi politik yang lebih matang dibutuhkan agar masyarakat dapat membedakan mana agenda pribadi dan mana langkah strategis demi kepentingan bersama.

Baca Juga :  Kenaikan PBB Picu Polemik Nasional, Warga Desak Reformasi Kebijakan

“Kita perlu menggeser cara pandang publik. Jangan melihat ini semata-mata sebagai manuver politik, tapi sebagai upaya menguatkan fondasi persatuan menjelang pemerintahan baru,” tambah Romadhon.

Dalam konteks ini, momentum Gibran–Dasco bisa dilihat sebagai penegasan pentingnya persatuan di atas perbedaan. Apalagi, transisi pemerintahan selalu membutuhkan jembatan komunikasi yang efektif agar kebijakan dan agenda pembangunan berjalan mulus.

Pertemuan tersebut juga memperlihatkan bahwa komunikasi lintas jalur politik tidak hanya berfungsi menyelesaikan potensi gesekan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi untuk program-program besar yang berdampak langsung pada rakyat.

“Pertemuan Gibran dan Dasco harus kita baca sebagai simbol kekuatan persatuan bangsa. Dasco adalah tokoh pemersatu yang mampu menjembatani kepentingan lintas pihak. Publik sebaiknya melihat ini dari sisi kebangsaan, bukan sekadar politik praktis, karena persatuan adalah modal terbesar Indonesia untuk maju,” tegas Romadhon Jasn.

Baca Juga :  Rian Nasaru SH, Meminta Hakim MK Membatalkan Kemenangan Terkait Money Politic di Kab. Gorontalo

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!