DETIKDJAKARTA.COM, JAKARTA – Pelaksanaan Sholat Idul Adha 6 Juni 2025, tahun ini diadakan di salah satu ikon kawasan wisata Jakarta, yaitu Stone Area Symphony of The Sea, Ancol. Lokasi ini dipilih tidak hanya karena kapasitas dan keindahan panorama laut yang menyejukkan, tetapi juga karena nilai simbolisnya sebagai tempat berkumpul masyarakat dari berbagai kalangan.
Sebagai khatib, Prof. Dr. KH. Sam‘ani Syaroni, M.Ag, menyampaikan khutbah bertema “Semangat Berkurban: Berbagi dan Perkuat Ukhuwah”. Dalam khutbahnya, beliau menekankan pentingnya:
Keikhlasan dalam berkurban, meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail.
Solidaritas sosial, bahwa ibadah kurban bukan sekadar ritual, tapi bentuk kepedulian nyata kepada sesama.Penguatan ukhuwah, baik ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim), wathaniyah (kebangsaan), maupun insaniyah (kemanusiaan).
Pesan ini sangat relevan di tengah tantangan sosial pasca-pandemi dan meningkatnya kebutuhan untuk mempererat hubungan antar warga.
3. Partisipasi Masyarakat
Sholat Idul Adha diikuti oleh ribuan warga dari wilayah sekitar Ancol dan pengunjung yang sedang berlibur, menunjukkan antusiasme dan semangat kebersamaan. Penyelenggaraan ini memperlihatkan bagaimana kawasan wisata seperti Ancol juga bisa menjadi ruang spiritual dan sosial yang inklusif.
4. Pemotongan Hewan Kurban
Setelah sholat, acara dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban:
9 ekor sapi
14 ekor kambing
Daging kurban tersebut akan dibagikan kepada masyarakat sekitar Ancol, khususnya yang membutuhkan. Ini menunjukkan komitmen PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk tidak hanya sebagai pelaku bisnis pariwisata, tetapi juga sebagai bagian dari komunitas sosial dan spiritual masyarakat Jakarta.
Ide dan Makna Strategis
1. Pemanfaatan ruang publik ikonik untuk kegiatan keagamaan membuka ruang integrasi antara spiritualitas dan pariwisata.
Baca Juga Peredaran Bebas Obat Keras Kian Marak, Mentalitas Generasi Bangsa Terancam
Powered by Inline Related Posts
2. Khutbah yang mengangkat nilai sosial kurban memperkuat narasi Islam sebagai agama yang mengedepankan kasih sayang dan kepedulian sosial.
3. Distribusi daging kurban berfungsi sebagai bentuk nyata dari ajaran berbagi, serta menjadi media mempererat hubungan antara pengelola kawasan wisata dan masyarakat sekitarnya.
4. Pemberdayaan dan edukasi masyarakat dapat menjadi pengembangan lebih lanjut di tahun-tahun mendatang, seperti pelibatan UMKM dalam logistik acara atau kegiatan dakwah interaktif.