DetikDjakarta.com, Jakarta – Ajang Europe on Screen 2025 resmi ditutup dengan penuh makna pada Minggu, 22 Juni 2025, di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta. Penutupan festival film Eropa terbesar di Indonesia ini menjadi malam yang penuh emosi dan refleksi, terutama lewat pemutaran film Italia yang menyentuh hati, The Boy with Pink Pants.
Disutradarai oleh Margherita Ferri, film ini diangkat dari kisah nyata Andrea Spezzacatena, seorang remaja 15 tahun yang menjadi korban perundungan dan cyberbullying karena mengenakan celana pink, warna yang muncul secara tak sengaja akibat salah cuci. Tragedi ini mengguncang Italia dan membuka mata dunia akan pentingnya perlindungan terhadap anak serta kesehatan mental remaja.
Tak hanya menjadi penutup yang menyentuh, film ini juga menjadi pengingat bahwa layar lebar bukan sekadar hiburan, melainkan medium penting untuk menyuarakan empati dan perubahan sosial. The Boy with Pink Pants tidak menampilkan adegan bunuh diri secara eksplisit, namun berhasil membangun ketegangan emosional yang menyayat hingga klimaks.
Film ini diadaptasi dari buku karya sang ibu, Teresa Manes, yang juga terlibat sebagai konsultan utama. Teresa ingin kisah putranya menjadi pelajaran penting bagi orang tua, guru, dan masyarakat agar tak menganggap remeh perundungan.
Sementara itu, lagu tema “Canta Ancora” yang dinyanyikan Arisa menambah kekuatan emosional film ini dan bahkan meraih penghargaan Best Original Song di ajang Filming Italy Los Angeles Festival 2025. Tak heran, film ini juga mencetak rekor sebagai film Italia paling banyak ditonton sepanjang 2024.
Di sisi lain, malam penutupan juga menjadi panggung kemenangan bagi tiga sineas muda Indonesia yang berhasil lolos dari kompetisi Short Film Pitching Project (SFPP) 2025. Anggraheni dari Yogyakarta menyabet posisi pertama, disusul “Pool Party” karya Aisyah Aulia dan Adrian Fauzi dari Jatinangor, serta “In the Name of Me” karya Teresa Katarina dan Jonathan Gradiyan dari Jakarta.
Ketiganya akan mendapatkan dana produksi dan bimbingan langsung dari Europe on Screen agar bisa mewujudkan karya film pendek berkualitas yang siap tampil di festival nasional dan internasional.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi, turut menyampaikan apresiasinya atas antusiasme masyarakat Indonesia. “Ini adalah festival film terbesar dan terpanjang Uni Eropa di Indonesia. Kami bangga bisa melakukannya bersama Anda semua,” ucap Chaibi.