Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
BERITA

Mayjen TNI (Purn) dr. Budiman Suhara Soroti Arah Transformasi Kesehatan, Usulkan Evaluasi Menyeluruh terhadap Kebijakan Menkes

Avatar photo
224
×

Mayjen TNI (Purn) dr. Budiman Suhara Soroti Arah Transformasi Kesehatan, Usulkan Evaluasi Menyeluruh terhadap Kebijakan Menkes

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

DETIKDJAKARTA, JAKARTA – Mayjen TNI (Purn) dr. Budiman Suhara, mantan Kepala Pusat Kesehatan TNI dan Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, menyampaikan orasi yang menyoroti sejumlah persoalan dalam transformasi sistem kesehatan nasional di bawah kepemimpinan Menteri Kesehatan saat ini.

 

Iklan 300x600

Dalam orasinya, dr. Budiman yang merupakan mantan Kapuskes TNI dan mantan Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, dan pernah memimpin lebih dari 14.000 relawan tenaga kesehatan di masa pandemi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap arah kebijakan kesehatan nasional. Ia menilai bahwa berbagai langkah transformasi yang dilakukan, seperti digitalisasi dan modernisasi sistem, justru menimbulkan ketegangan dengan para pemangku kepentingan sektor kesehatan.

Baca Juga :  Siti Fatimah, S.H. dari WIB Masuk Kabinet Baru Prabowo-Gibran

 

“Kebijakan yang diambil menunjukkan kecenderungan komersialisasi pendidikan dan layanan kesehatan. Pembukaan fakultas kedokteran baru tanpa perencanaan matang dan keterlibatan stakeholder dikhawatirkan akan menurunkan kualitas dokter Indonesia,” ujarnya.

 

Dr. Budiman juga mengkritisi program medical tourism dan kebijakan rumah sakit vertikal yang terlalu menekankan keuntungan finansial, serta lemahnya strategi pembangunan kapasitas kesehatan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

 

Ia menilai kurangnya komunikasi dua arah serta minimnya partisipasi para pelaku layanan kesehatan dan pendidikan kedokteran dalam penyusunan kebijakan menjadi akar masalah utama.

Baca Juga :  Lantamal I Laksanakan Upacara Bendera di Lapangan Apel Mako

 

Sebagai solusi, ia mengusulkan delapan poin rekomendasi, di antaranya:

 

1. Membangun kembali dialog strategis dengan stakeholder,

2. Penguatan keamanan dan kedaulatan data kesehatan,

3. Moratorium liberalisasi pendidikan kedokteran,

4. Penguatan layanan primer dan pemerataan penempatan dokter,

5. Evaluasi independen atas program-program transformasi kesehatan,

6. Serta menempatkan Menteri Kesehatan pada jabatan yang lebih sesuai dengan bidang keilmuannya.

 

Orasi tersebut menjadi catatan kritis dari seorang tokoh yang telah membuktikan kiprahnya dalam krisis kesehatan nasional, dengan harapan agar arah pembangunan kesehatan Indonesia kembali berpihak pada rakyat dan profesi medis di seluruh penjuru negeri.

Baca Juga :  Polri Akhiri 2024 dengan Prestasi Gemilang, Kepercayaan Publik Terus Meningkat

 

Nda

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!