Jakarta, 10 September 2025 – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aktivis Peduli Hukum (GAPH) Sulawesi tenggara, turun bertandang kembali di gedung merah putih, Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mendesak pemeriksa Plt. Bupati Kolaka Timur atas dugaan menerima dana korupsi pembangunan proyek RSUD Kolaka Timur.
Massa menilai bahwa uang miliaran tersebut mustahil berjalan tanpa keterlibatan pejabat lain. Oleh karena itu mereka menuntut agar KPK RI melakukan pemeriksaan kembali kepada Saudara Yosep Sahaka selaku Plt. Bupati Kotim yang diduga ikut serta dalam penerimaan dana korupsi pembangunan RSUD koltim
“Kami yakin dalam upaya melakukan tindak pidana korupsi itu pasti memerlukan jaringan yang sistematis, maka dari itu kami menuntut agar KPK RI turun kembali memeriksa saudara Yosep Sahaka selaku Plt. Bupati Koltim yang kami duga ikut menikmati dana haram proyek pembangunan RSUD Koltim” Ucap korlap, Tomi dermawan.
Sebagai pejabat yang kini menjalankan roda pemerintahan Kolaka Timur, publik menginginkan Yosep Sahaka harus bersih dari perilaku tindak pidana korupsi. Maka dari itu massa menuntut agar KPK RI turun kembali memeriksa plt. Bupati Koltim.
“Kawan-kawan, Ingatlah, rumah sakit adalah hak rakyat, bukan tempat memperkaya diri pejabat. Jika Yosep Sahaka ikut menerima fee haram, itu artinya ia juga mengkhianati rakyat Kolaka Timur!” lanjut orator.
Kasus ini adalah ujian nyata bagi keberanian KPK. Publik menunggu langkah tegas untuk menelusuri aliran dana, membuka peran semua pihak, dan memastikan tidak ada pejabat yang berlindung di balik jabatan untuk lolos dari jeratan hukum.
“Tuntutan kami hari ini sekaligus ingin melihat ketajaman KPK dalam memberantas semua tindak pidana korupsi di seluruh Indonesia khususnya di daerah Kolaka Timur”, tutup tomi dalam orasinya.