Jakarta_ Beberapa hari yang lalu Aktivis Korps Mahasiswa Nusantara (KOMANDAN) telah melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Owner PT. Titan Grub Amran Sulaiman mempertanyakan dimana pembangunan smelter PT. Tiran Mineral di desa Waturambaha yang diduga fiktif dan dugaan penambang ilegal mining
Namun pihak humas PT. Tiran Mineral melaporkan beberapa aktivis Komandan ke Polres Jakarta selatan terkait pencemaran nama baik dan upaya pemerasan yang di lalukan
Ketua Himpunan Pemuda 21 Nusantara (HP21N) Arnol Ibnu Rasyid, menilai bahwa PT. Tiran Mineral memang baper anti kritik dan suda tabiatnya mengkriminalisasi aktivis
“PT. Tiran Mineral ini memang anti kritik dan suka berupaya mengkriminalisasi aktivis, padahal jelas apa yang menjadi tuntutan teman-teman aktivis di Jakarta itu jelas mempertanyakan dimana pembangunan smelter PT. Tiran Mineral agar segara mendapatkan perhatian dari pemerintah maupun aparat penegak hukum” Ucapnya
Sementara itu wacana pembangunan smelter PT. Tiran Mineral berjalan mulai dari tahun 2021 namun sampai skarang belum ada tanda-tanda adanya pembangguna smelter
Lanjut Arnol yang juga salah satu aktivis Jakarta, Menyampaikan bahwa laporan kuasa hukum PT. Tiran Mineral di Polres Jakarta Selatan itu kami nilai adalah salah satu upaya menutupi fakta sebenarnya bahwa sampai skarang tidak ada sedikitpun rencana pembangunan smelter PT. Tiran Mineral dan dugaan ilegal mining di desa Waturambaha Kab Konawe Utara
PT. Tiran Mineral ini memang anti kritik dan suka melaporkan aktivis maupun media jika menganggu padahal memang sesuai fakta di lapangan
Sebagai penutup saya menantang APH untuk ikut serta bersama Korps Mahasiswa Nusantara dalam upaya membongkar kejahatan PT. Tiran Mineral ini dengan modus pembangunan smelter padahal faktanya menambang. Tutupnya