Detikdjakarta.com, Jakarta – Sektor properti kembali menunjukkan perannya sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Tidak hanya menggerakkan para pengembang dan kontraktor, namun juga menyerap tenaga kerja dan menghidupkan rantai usaha mulai dari pedagang bahan bangunan hingga pelaku UMKM.
Melihat potensi besar ini, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman bersama Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) meluncurkan Kredit Program Perumahan, sebuah terobosan akses pembiayaan hingga Rp20 miliar bagi pengusaha muda.
Perluasan dari KUR untuk Sektor Properti
Skema kredit ini menjadi kelanjutan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang kini diperluas ke sektor penyediaan perumahan. Para pelaku usaha seperti developer, kontraktor kecil, dan pedagang bahan bangunan bisa mendapatkan pembiayaan hingga Rp5 miliar, bahkan bisa naik sampai Rp20 miliar dengan bunga subsidi sekitar 5% per tahun.
Sementara itu, untuk pelaku UMKM yang membutuhkan hunian produktif seperti ruko, homestay, atau rumah kos tersedia plafon kredit hingga Rp500 juta dengan tenor maksimal 5 tahun.
Dukungan Pemerintah: Arah Baru Perumahan Produktif
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menegaskan bahwa program ini tidak hanya tentang pembangunan rumah, tetapi juga tentang menggerakkan ekonomi rakyat.
“Kami ingin perumahan tidak semata-mata dipandang sebagai tempat tinggal, melainkan sebagai aset produktif yang bisa menghidupi banyak orang. Lewat akses pembiayaan yang lebih luas ini, pengusaha muda dapat tumbuh bersama, menciptakan lapangan kerja, sekaligus memperkuat sektor yang terbukti tahan krisis,” ujar Maruarar Sirait menteri PKP dalam sosialisasi di Ballroom Binakarna, Hotel Bidakara, Jakarta (7/9/2025).
HIPMI: Pengusaha Muda Harus Jadi Motor Pertumbuhan
Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Himawan Buchari, menyambut baik langkah pemerintah yang dinilainya sangat relevan dengan kebutuhan pengusaha muda.
“Pengusaha muda HIPMI butuh keberanian, tapi keberanian harus didukung akses modal. Kredit Program Perumahan ini adalah momentum emas untuk membuktikan bahwa anak muda mampu jadi motor pertumbuhan ekonomi nasional. Dari rumah, kita bisa membangun usaha. Dari usaha, kita bisa membangun bangsa,” tegas Akbar.
Ia juga menekankan bahwa HIPMI siap bersinergi dengan pemerintah dan perbankan, memastikan para anggota bisa memanfaatkan skema ini secara maksimal.
Kredit Program Perumahan diharapkan bukan hanya menambah jumlah hunian, tetapi juga menciptakan hunian produktif yang menjadi pusat kegiatan usaha. Dengan bunga kompetitif dan tenor yang fleksibel, program ini diyakini mampu mendorong lahirnya lebih banyak “Pengusaha Pejuang – Pejuang Pengusaha” yang mandiri sekaligus berkontribusi nyata bagi bangsa.

















