Kendari, 26 September 2025
Dunia pendidikan di Sulawesi Tenggara kembali menjadi sorotan. Koordinator Daerah Himpunan Mahasiswa Manajemen Indonesia (KORDA HMMI) Sultra, Rilan Yudha A.P, dengan tegas menyampaikan keprihatinannya atas maraknya tindak kriminal yang melibatkan pelajar, mulai dari kasus perundungan (bullying) hingga penyalahgunaan narkotika.
“Kami sangat menyayangkan kondisi pendidikan di Sultra yang sedang tidak baik-baik saja. Banyaknya kasus bullying hingga narkotika di kalangan pelajar adalah bukti nyata bahwa pendidikan kita sedang menghadapi krisis serius,” tegas Rilan, Jumat (26/09/2025).
Rilan menilai, pendidikan seharusnya menjadi benteng moral dan wadah pembentukan karakter generasi muda, bukan justru melahirkan masalah baru. Ia mengingatkan bahwa fenomena ini bukan hanya sekadar kasus, tetapi sebuah alarm keras yang menunjukkan adanya degradasi moral yang semakin mengkhawatirkan.
“Kalau ini tidak segera ditangani, maka kita sedang menyiapkan generasi yang rapuh, mudah terjerumus, dan kehilangan arah. Ini bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
Lebih jauh, Rilan juga mengecam keras Dinas Pendidikan Provinsi Sultra yang dinilainya lamban merespons situasi ini. Ia mendesak agar segera dibentuk tim khusus untuk melakukan sosialisasi masif ke seluruh sekolah—SD, SMP, hingga SMA—di setiap daerah di Sultra.
“Dinas Pendidikan jangan hanya diam di balik meja. Mereka harus turun langsung ke sekolah-sekolah, berdialog dengan siswa, guru, dan orang tua. Kalau tidak ada langkah nyata, generasi kita bisa hancur. Pendidikan bukan sekadar nilai rapor, tapi soal masa depan bangsa,” pungkasnya.