Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Iklan 728x250
BERITA

Kominfotik Gelar Diskusi Etika dan Independensi Pers di Tengah Arus Informasi yang Kian Cepat

Avatar photo
19
×

Kominfotik Gelar Diskusi Etika dan Independensi Pers di Tengah Arus Informasi yang Kian Cepat

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

DetikDjakarta.com.Jakarta Utara, 19 November 2025 — Suku Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Kota Administrasi Jakarta Utara menggelar kegiatan Kemitraan dengan Pemangku Kepentingan bertema “Etika, Akurasi dan Independensi – Tantangan Pers di Era Kecepatan Informasi”, bertempat di Ruang Pola Lantai 2 Blok P, Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Rabu (19/11).

Kegiatan tersebut dihadiri para insan pers dari berbagai media, organisasi kewartawanan, akademisi, serta pemangku kepentingan publik lainnya, termasuk perwakilan IPJI (Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia) DPC Jakarta Utara.
Acara juga berlangsung hangat karena bertepatan dengan ulang tahun Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat, yang mendapat kejutan kue dengan lilin dari peserta.

Iklan 300x600

Kepala Suku Dinas Kominfotik Jakarta Utara, Fauzi Amin, dalam sambutannya menegaskan bahwa era digital membawa perubahan besar dalam cara publik memperoleh informasi. Kecepatan arus informasi sering kali tidak diikuti dengan verifikasi dan akurasi.

“Perkembangan teknologi telah mengubah secara fundamental cara publik mendapatkan informasi. Tantangan kita hari ini adalah menjaga integritas di tengah derasnya arus berita yang belum tentu terverifikasi,” ujar Fauzi.

Baca Juga :  Hemat Energi, EZVIZ Hadirkan Solusi Produk Ramah Lingkungan

Ia menekankan kolaborasi antara pemerintah, pers, akademisi, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem informasi yang kredibel, khususnya terkait edukasi tentang keamanan data pribadi.

“Kami mengimbau agar masyarakat berhati-hati menyebarkan KTP, nomor telepon, rekening, atau foto pribadi. Penyalahgunaan data pribadi sangat berbahaya di era digital saat ini,” tambahnya.

Fauzi juga menegaskan pentingnya peran Kominfotik sebagai mediator antara media dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) jika terjadi kebutuhan klarifikasi agar informasi yang beredar tetap akurat dan berimbang.

Wali Kota Jakarta Utara: “Di Era Digital, Yang Bohong Bisa Terlihat Seperti Kebenaran”

Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat, dalam sambutannya menyoroti tantangan besar dunia pers saat ini, terutama terkait manipulasi digital (AI, deepfake, dan visual editing). “Sekarang teknologi mampu mengubah yang bohong menjadi seolah-olah benar. Foto bisa dimanipulasi, video bisa diedit, dan ini memicu salah paham publik. Di sinilah tanggung jawab pers menjadi sangat penting,” tegas Wali Kota.

Baca Juga :  Lanal Bengkulu Turut Dalam Pengamanan Pendistribusian Logistik Pilkada 2024 Ke Pulau Enggano

Beliau memerintahkan seluruh UKPD, khususnya Kominfotik, untuk terbuka terhadap permintaan konfirmasi dari media, serta memastikan bahwa saluran klarifikasi dapat diakses dengan mudah.

“Teman-teman media yang membutuhkan klarifikasi, sampaikan saja. Saya perintahkan Kominfotik menjadi mediator agar informasi yang disampaikan ke publik benar-benar valid,” ucapnya.

Wali Kota juga mengapresiasi peran insan pers yang tetap menjaga kode etik jurnalistik dan menjadi bagian penting dalam menjaga marwah kemerdekaan pers.

“Kolaborasi antara pemerintah, pers dan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kualitas ruang informasi publik di Jakarta Utara,” tutupnya sembari resmi membuka kegiatan.

Paparan Narasumber: Tantangan Media, Ekonomi Pers, dan Etika Digital

Para narasumber dari unsur jurnalis senior, pemerhati media, serta tokoh masyarakat turut memberikan pandangan mendalam. Beberapa poin penting yang mengemuka antara lain:

Industri media sedang tidak baik-baik saja, banyak media nasional menghadapi kesulitan finansial.

Munculnya konten digital dan platform alternatif membuat pers dituntut lebih adaptif.

Baca Juga :  Kementerian ESDM telah resmi meluncurkan program mandatory B40

Banyak fenomena cut video, disinformasi, dan manipulasi yang mempengaruhi opini publik.

Perlu peningkatan edukasi terhadap masyarakat terkait literasi digital dan verifikasi informasi.

Media harus menjaga independensi meski menghadapi tekanan, termasuk dari pemilik modal atau pengiklan.

Perlu dibedakan antara produk jurnalistik dan konten media sosial, karena tanggung jawab etiknya berbeda.

Salah satu narasumber juga menegaskan pentingnya transparansi platform digital global seperti Google dan Meta terhadap karya jurnalistik lokal, sejalan dengan upaya penyusunan kebijakan “Protokol Jakarta” agar media di Indonesia mendapatkan nilai ekonomi yang lebih adil dari distribusi konten berita.

 

Sarah

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!