Jakarta – Pergantian kepala kepolisian resort (Kapolres) kabupaten konawe selatan (Konsel) baru saja dilakukan. Selasa, (9/07/3024).
Sebelumnya, kepemimpinan Eks. Kapolres konsel di nilai tidak mampu menyelesaikan segala permasalahan di wilayah hukumnya terutama di bidang pertambangan.
Pasalnya, salah satu pertambangan yang dinilai bias melanggar aturan di kabupaten konsel yakni PT. Wijaya Inti Nusantara (WIN) yang telah lama melakukan aktivitas pertambangan ilegalnya.
Ketua Umum Himpunan Pemuda Dan Mahasiswa Konawe Selatan-Jakarta, Adrian Alfath Mangidi dalam pernyataan resminya menantang Kapolres baru untuk menyelesaikan segala persoalan pertambangan ilegal di Konawe selatan terkhusus persoalan PT. Wijaya inti Nusantara yang diduga melakukan beberapa pelanggaran.
“Aktivitas PT. WIN yang diduga terang-terangan melanggar aturan hukum, melakukan pertambangan tidak terhindar dari pembiaran Pemda konsel maupun APH yang ikut diduga membackup”. Terangnya (9/07).
Iyan Mangidi dalam pernyataannya juga membeberkan oknum APH dan Oknum Pemda yang ikut membackup.
“Oknum yang diduga ikut bermain yakni Eks. Kapolres Konsel,dan Ketua DPRD Konsel dalam menutupi kejahatan lingkungan yang dilakukan PT WIN”. Sambungnya
Kata iyhan, Tentu hal ini telah menjadi pelanggaran dan kejahatan nyata yang harus segera di tuntaskan
“Perlu adanya penguatan penegakan hukum meningkatkan kapasitas aparat penegak hukum dan keamanan untuk melakukan penindakan terhadap tambang ilegal secara rutin dan efektif”. Imbuhnya
“Saya secara kelembagaan mendukung dan menantang Kapolres Konsel baru untuk menyelesaikan segala dugaan pelanggaran pertambangan ilegal dan dugaan suap menyuap di tubuh perusahaan dan APH Serta Pemda di konawe selatan”. Tutupnya
Sampai berita ini ditayangkan, pihak media masih berupaya melakukan konfirmasi.