Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
BERITA

Kelangkaan Pupuk Masih Terjadi di Madura, Ketua Umum KMM | Perpres 6/2025 Diharapkan Jadi Solusi Nyata

301
×

Kelangkaan Pupuk Masih Terjadi di Madura, Ketua Umum KMM | Perpres 6/2025 Diharapkan Jadi Solusi Nyata

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

Madura – Sejumlah petani di wilayah Madura kembali mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi menjelang masa tanam tahun ini. Kondisi ini terjadi di berbagai kabupaten, seperti Sampang, Pamekasan, hingga Sumenep. Kelangkaan pupuk tidak hanya mengganggu jadwal tanam, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan biaya produksi pertanian.

“Saat ini kami kesulitan mendapatkan pupuk Urea dan NPK, meskipun sudah terdaftar dalam e-RDKK. Di kios resmi, stoknya sering kosong atau datang terlambat,” kata Kholil, seorang pemuda anak petani di Kecamatan karangpenang, Sampang, Sabtu (10/5).

Iklan 300x600

Keluhan tersebut muncul di tengah upaya pemerintah pusat membenahi tata kelola pupuk subsidi melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2025. Perpres yang baru diterbitkan itu bertujuan mempercepat distribusi dan memastikan ketepatan sasaran penerima melalui prinsip “7 Tepat”, yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu, mutu, dan penerima.

Baca Juga :  BRI Gading Serpong Edukasi Siswa Syafana Islamic School Tentang Pentingnya Menabung Sejak Dini

Berdasarkan pengamatan lapangan oleh ketua umum KMM “Namun demikian, implementasi Perpres tersebut di daerah tampaknya masih menghadapi tantangan. Menurut pengamatan lapangan, banyak kios dan distributor di Madura belum sepenuhnya terintegrasi dengan sistem digital distribusi pupuk, seperti platform i-Pubers yang disyaratkan dalam kebijakan baru ini. Masalah pada sisi data e-RDKK dan akses digital petani juga menjadi hambatan. Ditambah masih sering terjadi permainan pupuk oleh orang yang tidak bertanggung jawab (Mafia Pupuk) diMadura.

“Kami mendukung Perpres ini, tapi harus ada percepatan sosialisasi dan kesiapan infrastruktur di tingkat bawah. Petani butuh pupuk sekarang, bukan nanti,” ujar Faris, aktivis pertanian dari Koalisi Mahasiswa Madura (KMM).

Baca Juga :  Yonmarhanlan I Laksanakan Latihan Dalam Rangka Penilaian Batalyon Marinir Teladan Tahun 2024

Menanggapi kelangkaan ini, Lanjut Faris “Kementerian Pertanian harus mensosialisasikan Perpres No. 6 Thn 2025 terhadap masyarakat petani Madura dan BUMN Pupuk diminta untuk segera mengintervensi distribusi di wilayah rawan seperti Madura. Pemerintah daerah pun didorong untuk memperkuat pendataan petani dan mendorong digitalisasi kios agar sesuai dengan sistem nasional.

Dengan diterapkannya Perpres No. 6 Tahun 2025, publik berharap kelangkaan pupuk bisa segera diatasi, dan para petani di Madura dapat menjalankan musim tanam dengan lancar serta produktivitas yang optimal.

Baca Juga :  Bersatu Untuk Laut Bersih, Pangkalan TNI AL Dumai Bersama Masyarakat Pesisir Gelar Aksi Bersih Pantai

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!