Detikdjakarta.com Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025 – Bertempat di Kantor DPD Hanura Jakarta, Lasmura Jakarta, Karang Taruna Jakarta, dan Pemuda Kaum Betawi berkolaborasi menyelenggarakan program diskusi “Bale Politik” dengan tema “Quo Vadis Talenta Muda Jakarta, Bisa Apa?”
Acara ini berlangsung pada 10 malam terakhir bulan suci Ramadan dan dihadiri oleh berbagai organisasi kepemudaan di Jakarta.
Dalam diskusi tersebut, Ketua Lasmura Jakarta, Heru Margi Pangestu, menyoroti tingginya tingkat pengangguran di kalangan anak muda. Ia menegaskan perlunya langkah konkret dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi permasalahan ini.
“Kami berharap Pemda DKI Jakarta melakukan kajian serta menyusun regulasi berbasis kearifan lokal bagi perusahaan di Jakarta agar minimal 20% tenaga kerjanya berasal dari warga Jakarta. Ini penting untuk membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran,” ujar Heru.
Sementara itu, Akmal B.Y. (ABY) dalam paparannya menyoroti pertumbuhan ekonomi Jakarta yang mencapai 4,9% pada tahun 2024.
“Kami ingin menyukseskan kepemimpinan Mas Pram dan Bang Doel. Harapan kami, pada tahun 2025 pertumbuhan ekonomi Jakarta bisa meningkat menjadi 5%. Tambahan persentase ini harus melibatkan partisipasi aktif para pemuda, termasuk Karang Taruna. Sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, Karang Taruna tidak ingin hanya menjadi penonton, tetapi ingin berkontribusi dalam menjadikan DKI Jakarta sebagai kota global yang bersih dan tertib. Kami juga ingin memastikan bahwa anak muda Jakarta tidak terjebak dalam praktik judi online, narkoba, atau tawuran, melainkan berkembang dan aktif dalam berbagai bidang positif,” tegas Akmal.
Ketua Pemuda Kaum Betawi, Masykur Isnan, menekankan pentingnya kebijakan publik yang ramah terhadap kepemudaan, termasuk peningkatan kompetensi, aksesibilitas bagi talenta muda dan penyandang disabilitas dalam dunia kerja serta kewirausahaan. Ia juga mendorong partisipasi aktif pemuda dalam ruang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
“Pemuda Kaum Betawi bersama organisasi kepemudaan harus tampil sebagai mitra strategis yang intelektual dan inklusif bagi semua pihak. Kami harus mampu menghadirkan program dan gagasan inovatif untuk menjawab tantangan serta peluang, sekaligus menjalankan fungsi pengawasan dalam pembuatan dan implementasi kebijakan publik di setiap daerah,” ujar Masykur Isnan.
Para pembicara dan peserta dalam diskusi ini berkomitmen untuk terus mengembangkan forum diskusi talenta muda sebagai inkubator gagasan serta wadah silaturahmi organisasi kepemudaan di Jakarta.
Di akhir diskusi, Ketua Karang Taruna DKI Jakarta mengusulkan pembentukan forum dalam rangka menyambut 500 Tahun DKI Jakarta. Forum ini, yang sementara disebut Jakarta Informal Meeting, bertujuan mengumpulkan gagasan bersama dari seluruh komponen dan anak muda Jakarta.
“Mungkin diskusi malam ini baru menjadi pemantik awal. Kita sedang memanaskan mesin masing-masing. Kami bertiga sepakat untuk menghidupkan forum ini di seluruh stakeholder Jakarta. Kami juga ingin mendapatkan arahan dari Mas Pram dan Bang Doel bersama pelaku usaha di DKI Jakarta mengenai konsep Jakarta sebagai Kota Global,” ujar Ketua Karang Taruna.
Usulan ini juga diamini oleh Heru Margi Pangestu dari Lasmura dan Masykur Isnan dari Pemuda Kaum Betawi. Bahkan, mereka mengusulkan nama alternatif untuk forum ini, yakni Jakarta Youth Meeting.