Jakarta- lembaga konsorsium Mahasiswa Dan Pemuda Indonesia (komando) melakukan aksi unjuk rasa di markas besar kepolisian Republik Indonesia (mabes polri). Rabu,27/9/2023
Aksi unjuk rasa yang dilakukan atas dugaan kelalaian pihak Kapolres dan Kasatreskrim Muna dalam menangani kasus penganiayaan pasangan suami istri (Pasutri) bapak Suharsono dan ibu Sitti Rosida
Sekertaris jenderal lembaga komando Tomi dermawan dalam orasinya menyampaikan bahwa Kapolres dan Kasatreskrim Muna dinilai tidak Serius dan diduga bermain terkait kasus penganiayaan pasutri di Muna
“Kapolres Muna Dan kasatreskrim Muna diduga telah lalai dan keliru dalam menangani kasus hukum pasutri bapak Suharsono dan ibu Sitti Rosida”. Ungkapnya
Lanjut Aktivis yang biasa disapa Tomi mengungkapkan bahwa dalam kasus ini pihaknya menduga adanya permainan yang dilakukan oleh oknum inisial LM dan Kapolres Muna
“kasus tersebut diduga adanya kongkalikong antara pihak Mapolres muna dan sdr LM (inisial) sehingga merugikan pasutri bpk Suharsono dan ibu Sitti Rosida yang pada faktanya merekalah yang menjadi korban penganiyaan oleh sdr LM (inisial)”. Terangnya
Sebagai penutup Tomi menyampaikan bahwa pihaknya akan mengawal kasus ini sampai pasutri mendapatkan keadilan sesuai prosedural hukum yang berlaku
“Untuk itu tuntutan Kami adalah meminta Mabes Polri untuk mencopot Kapolres dan Kasatreskrim Muna karena kami menduga kuat ada keetidakpastian hukum yang dilakukan dalam menangani perkara yang dialami pasutri dan telah ditahan selama 60 hari dirutan kelas II Muna, ujar Tomy.
akan mengawal Kasus ini hingga keadilan dapat di teggakan untuk keluarga bapak Suharsono dan ibu Sitti Rosida”. Tutupnya
Sampai berita ini di terbitkan belum ada konfirmasi dari pihak terkait