Jakarta – Eksistensi perusahaan tambang di wilayah Kabupaten Halmahera timur menuai sorotan. Pasalnya perusahaan tersebut yakni PT. FMI, PT FTM, PT. SMN,PT. Jb5, PT. BORCES diduga telah melakukan banyak pelanggaran.
Untuk diketahui PT. FMI merupakan pemegang IUP dan Dokumen RKAB dengan komoditas Nikel. PT. FMI sendiri memiliki Konsesi mencakup area seluas 1.417,00 hektar.
Namun, Dalam praktiknya, PT. FMI diduga kuat melakukan penjualan Dokumen untuk memfasilitasi penambang ilegal di wilayah Halmahera Timur dalam hal ini PT. FTM, PT. BORCES, PT. JB5 dan PT. SMN tepatnya di kecamatan wasile.
Hal itu diungkapkan oleh Prisedium lembaga Forum pemerhati pertambangan indonesia.
“Sesuai data yang kami miliki Dirut PT. FMI diduga telah memfasilitasi dan menyediakan Dokumen terbang kepada para penambang ilegal di wilayah Halmahera timur untuk memmperlancar penambangan dan penjualan ore nikel ilegal yakni perusahaan yang kami maksud PT. FTM, PT. SMN PT. JB5 dan PT. BORCES ”. Ungkapnya pada Jumat, (20/2/25).
Lanjut, Pihaknya juga menduga bahwa dalam aktivitas kejahatan ilegal Mining tersebut tak lepas dari keterlibatan salah satu oknum ESDM provinsi Maluku utara inisial “MQ”
“Selain itu kami menduga salah satu oknum ESDM provinsi Maluku utara inisial MQ juga terlibat, sehingga kami duga Dirut PT. FMI dan oknum inisial MQ merupakan aktor utama dibalik kejahatan ilegal Mining di wilayah Halmahera timur”. Bebernya
Senada dengan itu, berdasarkan hasil investigasi internal pihaknya menemukan adanya dugaan penjualan ore nikel sitaan dilokasi PT. Wahana Kencana Mineral yang di lakukan oleh direktur PT. FTM.
“Kami memiliki data yang konkrit dan aktivitas penjualan ore nikel sitaan di lokasi PT. Wahana Kencana Mineral yang dilakukan PT. FTM tersebut kami duga ada keterlibatan dirut PT. FMI dan oknum ESDM inisial MQ dengan menggunakan dokumen RKAB PT. FMI”. Jelasnya
Oleh sebab itu pihaknya bersama Forum pemerhati pertambangan indonesia, akan melakukan pelaporan secara resmi terkait dengan dugaan kejahatan Dirut PT FMI, PT FTM, PT SMN, PT BORCES, PT. JB5 dan oknum ESDM provinsi Maluku utara inisial MQ.