Jakarta, – Jaringan Aktivis Nusantara (JAN) menyatakan dukungannya terhadap rekomendasi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang menekankan perlunya Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meningkatkan responsivitas dan pendekatan humanis dalam upaya memperbaiki citra di mata publik. Pernyataan ini disampaikan setelah survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa Polri memiliki citra terendah dibandingkan dengan institusi negara lainnya.
Survei yang dipublikasikan pada 24 Januari 2025 tersebut mengungkapkan bahwa hanya 65,7 persen responden yang memberikan penilaian positif terhadap Polri, menempatkannya di posisi terbawah, bahkan di bawah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang memperoleh 67 persen penilaian positif. Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, menjelaskan bahwa rendahnya citra Polri berkaitan dengan beberapa kasus yang sempat menjadi perhatian publik, seperti kasus pembunuhan Brigadir Josua. Meskipun sempat terjadi penurunan citra sejak kasus Sambo yang menjadi perhatian publik, saat ini terdapat sedikit peningkatan, namun hanya sebesar 0,6 persen dibandingkan survei pada September 2024.
Menanggapi temuan tersebut, Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, menekankan perlunya perbaikan cepat dan tepat di tubuh Polri. Anam juga menekankan bahwa pendekatan humanis yang tepat dapat mengurangi tingkat kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian, sehingga berdampak positif pada citra institusi di mata masyarakat. 
Mendukung pernyataan tersebut, Ketua JAN, Romadhon Jasn, menegaskan bahwa hasil survei ini harus menjadi momentum bagi Polri untuk melakukan introspeksi dan perbaikan. “Kami mendukung penuh langkah-langkah konstruktif yang diusulkan oleh Kompolnas. Polri perlu meningkatkan responsivitas dan pendekatan humanis dalam setiap layanan kepada masyarakat,” ujar Romadhon, Senin, (27 Januari 2025)
JAN menilai bahwa dengan meningkatkan responsivitas, Polri dapat lebih cepat menanggapi keluhan dan kebutuhan masyarakat, sehingga membangun kepercayaan publik. Selain itu, pendekatan humanis akan membuat masyarakat merasa lebih dihargai dan diperlakukan dengan adil dalam setiap interaksi dengan aparat kepolisian.
“Kami percaya bahwa dengan komitmen yang kuat untuk berubah, Polri dapat memperbaiki citranya dan kembali mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. JAN siap mendukung setiap upaya perbaikan yang dilakukan oleh Polri demi kebaikan bersama,” tambahnya.
Rokadhon berharap rekomendasi Kompolnas ini dapat segera diimplementasikan oleh Polri, dan mengajak masyarakat untuk turut mendukung proses perbaikan institusi kepolisian demi terciptanya keamanan dan ketertiban yang lebih baik.
Sebagai langkah konkret, JAN mengusulkan beberapa inisiatif yang dapat dilakukan oleh Polri. Pertama, meningkatkan pelatihan dan pendidikan yang berfokus pada peningkatan keterampilan komunikasi dan pendekatan humanis bagi anggota Polri. Kedua, memastikan transparansi dalam penanganan kasus dengan menyampaikan perkembangan penanganan kasus secara terbuka kepada publik untuk membangun kepercayaan. Selanjutnya, memperkuat hubungan dengan komunitas dengan melibatkan masyarakat dalam program-program keamanan dan ketertiban untuk menciptakan sinergi antara Polri dan masyarakat. Terakhir, menegakkan kode etik yang ketat dengan menindak tegas anggota Polri yang melanggar kode etik untuk menunjukkan komitmen dalam menjaga integritas institusi.
Dengan implementasi langkah-langkah tersebut, diharapkan Polri dapat meningkatkan citranya di mata masyarakat dan menjalankan tugasnya dengan lebih efektif dan humanis.