Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 728x250
BERITASENI DAN BUDAYASEPUTAR JAKARTA

Jalih Pitoeng Ungkap Hal Ini di Festival Budaya Betawi di Petukangan Utara

62
×

Jalih Pitoeng Ungkap Hal Ini di Festival Budaya Betawi di Petukangan Utara

Sebarkan artikel ini
Iklan 468x60

JAKARTA (DETIKDJAKARTA.COM) –

Memasuki usia ke-498 tahun, Jakarta bukan hanya menjadi pusat pemerintahan Republik Indonesia saat ini, namun juga menjadi kota dengan multi keberagaman yang menjadi sorotan dengan berbagai perkembangannya.

Iklan 300x600

Pertanyaan klasik yang selalu dimunculkan adalah Bagaimana dengan Budaya Betawi yang semakin tergerus oleh waktu dan peradaban zaman serta kemajuan tekhnologi.

Hari Sabtu, 28 Juni 2025, bertempat di Lapangan Sepak Bola Kostrad, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, digelar Festival Budaya Kampung Petukangan. Festival ini dihadiri oleh Walikota Jakarta Selatan, M. Anwar, S.Si, M.A.P, Camat Petukangan Utara, Agus Ramdani, Lurah Petukangan Utara, Safri Djani, beserta Kapolsek, Danramil dan pejabat lainnya.

Bertemakan “Menjaga Tradisi, mengarungi Era Globalisasi”, Kegiatan ini menghadirkan berbagai seni dan budaya Masyarakat Betawi yang saat ini masih aktif dan eksis, salah satunya adalah Seni Beladiri Betawi BEKSI.

Baca Juga :  Tim Advokasi Pembela Warga Kampung Tanah Merah, Pelumpang, Jakarta Utara

Saat memberikan keterangan pers kepada awak media, Walikota Jakarta Selatan, M. Anwar, S.Si, M.A.P, mengungkapkan keprihatinannya akan tergerusnya Budaya Betawi saat ini, dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat Budaya Betawi untuk kelangsungannya.

Sementara itu Jalih Pitoeng, Salah satu penerus Budaya Silat Betawi BEKSI yang juga merupakan ketua umum FORMASI (Forum Aliansi Masyarakat Anti Korupsi) ini mengungkapkan dalam sambutanya bahwa keberadaan Budaya Betawi yang semakin tergerus arus globaliasi perlu mendapatkan perhatian khusus oleh Pemerintah Jakarta saat ini.

“Kita sering menjual budayanya,” ungkap Jalih Pitoeng, Sabtu (28/06/2025).

Baca Juga :  BRI KC Tangerang City Gelar Pengajian Rutin Bulanan, Perkuat Nilai Spiritual dan Kebersamaan Pegawai

“Kita mengeksploitasi kebudayaan, tapi hingga hari ini kita belum pernah memperhatikan bagaimana itu nasib para guru-guru kita,” lanjutnya.

“Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami dari YASBI (Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Budaya Betawi) mengundang seluruh para Jawara SE Jabotabek untuk hadir dalam silaturahmi Akbar dan diskusi publik di Setu Babakan,” jelasnya.

“Bagaimana kita merumuskan tentang Road Map tentang kebudayaan guna menjaga eksistensi budaya Betawi,” Jalih Pitoeng menegaskan.

“Kepada Pemerintah DKI Jakarta Pram-Doel, kita minta agar lebih memperhatikan budaya Betawi,” pinta Jalih Pitoeng.

“Bukan hanya itu, Dinas Kebudayaan DK Jakarta saat ini, sedang menghadapi persidangan di PN Jakarta Pusat karena terindikasi telah melakukan Korupsi Dana Kebudayaan, Dana yang seharusnya dipakai untuk mempertahankan Budaya Betawi di tengah arus globalisasi,” ungkapnya kepada awak media di tempat yang berbeda.

Baca Juga :  Temui Jalan Buntu, Meski Sudah Inkrah, Kemenkeu Tunjuk Kementerian ATR/BPN

“Saya sebagai salah satu warga Betawi Asli, akan tetap mengawal persoalan ini, apa dan bagaimana, serta kemana anggaran Budaya yang dikorupsi oleh Dinas Kebudayaan DKI,” tutup Jalih Pitoeng.

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau
keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:
detikdjakartaofficial@gmail.com.
_______________________

Iklan 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!