Bekasi – Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia (IARSI) kembali mengadakan program rutin IARSI Webinar secara online yang diikuti oleh akademisi, praktisi profesional, dan masyarakat umum dengan tema penting Green Logistics & Distribution. Malam ini menunjukkan bahwa peralihan menuju logistik ramah lingkungan adalah agenda strategis yang berpengaruh pada aspek komersial dan lingkungan. Acara dibuka oleh Assoc. Prof. (Hon) R. Beniadi Setiawan, Ph. D. , Ketua Umum IARSI, yang menekankan pentingnya semua pakar dan profesional logistik di Indonesia untuk memanfaatkan momentum gerakan green logistics & distribution sebagai bagian dari inisiatif global dan kebijakan pemerintah Indonesia. Pernyataan pembukaan menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya dan ekosistem mendukung logistik hijau dapat dilihat sebagai kesempatan berharga bagi industri logistik untuk meningkatkan daya saing, memperbaiki citra perusahaan, serta mengurangi jejak karbon dan biaya operasional secara bersamaan.
Pembicara utama dalam IARSI Webinar hari ini, seorang Ahli Logistik e-commerce IARSI, Irsyad Arief M. , SE, CPLSC, menyampaikan data empiris dan strategi operasional yang jelas, menunjukkan bahwa sektor transportasi memberikan kontribusi emisi terbesar di tingkat nasional sehingga dekarbonisasi aktivitas distribusi menjadi tindakan yang harus dilakukan. Penyampaian ini mencakup bukti ukuran emisi nasional serta proyeksi pengurangan melalui intervensi teknis seperti optimasi rute berbasis volume aktual, perencanaan waktu perjalanan yang mempertimbangkan variasi jam operasional, dan model pengalokasian pengiriman yang mengurangi total jarak tempuh. Penyampaian menegaskan bahwa penerapan teknologi optimasi rute dan perencanaan berdasarkan data tidak hanya berfungsi untuk efisiensi logistik tetapi juga sebagai alat langsung untuk mengurangi emisi dan mengoptimalkan biaya operasional yang berdampak signifikan pada struktur biaya perusahaan logistik.
Partisipasi aktif malam ini menunjukkan semangat yang besar dari kalangan akademisi dan mahasiswa, terutama perwakilan dari Institut STIAMI, yang mengajukan pertanyaan penting mengenai model komersialisasi solusi logistik ramah lingkungan, jalur karir baru yang muncul, serta keterampilan teknis dan manajerial yang harus dikuasai agar para lulusan dapat memanfaatkan peluang ekonomi hijau. Diskusi ini menekankan perlunya kurikulum yang fleksibel, pelatihan praktis yang terintegrasi dengan teknologi optimasi rute dan penghitungan emisi, serta mekanisme magang dan kolaborasi antara industri dan akademisi untuk memastikan kesiapan lulusan dalam menyerap peluang di pasar kerja hijau. Antusiasme dari kampus menandakan adanya permintaan baru di pasar tenaga kerja yang memerlukan kombinasi keterampilan teknis dan keterampilan pengelolaan keberlanjutan.
Kepala Program Studi Manajemen Logistik STIAMI, Dr Degdo S. , yang juga hadir dan berpartisipasi dalam webinar ini, menekankan pentingnya dukungan kolaboratif dari pemerintah dan pemangku kepentingan dalam kerangka pentahelix untuk mendukung inisiatif menuju Zero Carbon Indonesia 2060. Pernyataan tersebut menuntut kejelasan dalam koordinasi kebijakan, skema insentif publik-swasta untuk mempercepat penggantian armada ramah lingkungan, pengembangan infrastruktur pengisian energi bersih, dan harmonisasi standar metrik emisi dalam tender dan audit. Deklarasi akademis ini menempatkan institusi pendidikan sebagai mitra strategis dalam menyediakan riset terapan, modul pembelajaran, dan program pengembangan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan target kebijakan nasional.
Berdasarkan diskusi serta masukan dari para peserta, IARSI merekomendasikan sejumlah tindakan konkret yang perlu segera diambil oleh pelaku industri, pengatur regulasi, dan akademisi: memasukkan sasaran dekarbonisasi dalam standard operasional perusahaan dan program pendidikan; menggunakan teknologi untuk optimasi rute dan metrik emisi yang terstandarisasi dalam proses tender dan mekanisme audit; menciptakan skema insentif antara sektor publik dan swasta untuk mempercepat peralihan ke armada beremisi rendah; serta merancang program pengembangan kapasitas yang mempersiapkan lulusan dengan kemampuan teknis, analitis, dan manajerial untuk memenuhi permintaan pasar hijau. IARSI akan mengolah hasil webinar menjadi dokumen kebijakan teknis dan modul pelatihan yang dapat digunakan oleh anggota, mitra industri, dan lembaga pendidikan sebagai langkah nyata untuk menjawab kebutuhan pasar kerja hijau, meningkatkan tanggung jawab dalam pengurangan emisi, serta membuka jalan bagi komersialisasi yang berkelanjutan bagi penyedia layanan logistik di tingkat nasional.
IARSI menekankan komitmennya yang berkelanjutan untuk menjadikan platform webinar sebagai sarana kolaborasi, validasi praktik terbaik, dan pendorong kebijakan untuk transformasi industri logistik menuju nol emisi karbon.