Jakarta, 16 Agustus 2025 – Finalis Duta Maritim Indonesia asal Sulawesi Tenggara (Sultra), Nayla, melakukan pertemuan dengan Ahli Madya Direktorat Strategi Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI). Pertemuan ini membahas isu-isu strategis terkait ancaman keamanan maritim yang tengah dihadapi Indonesia sekaligus menggali peran penting generasi muda dalam menjaga kedaulatan laut nasional.
Dalam pemaparannya, perwakilan Bakamla RI menjelaskan bahwa kawasan maritim Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan serius, mulai dari maraknya praktik illegal fishing, aktivitas penyelundupan lintas laut, hingga potensi konflik perbatasan dengan negara tetangga. Menurutnya, ancaman tersebut bukan hanya berdampak pada aspek pertahanan dan keamanan negara, tetapi juga langsung memengaruhi kondisi sosial-ekonomi masyarakat pesisir.
“Keamanan laut adalah bagian penting dari ketahanan nasional. Ancaman seperti pencurian ikan atau penyelundupan dapat melemahkan ekonomi bangsa dan merugikan masyarakat yang bergantung pada laut,” jelasnya dalam diskusi tersebut.
Nayla menyambut baik kesempatan berdialog langsung dengan pihak Bakamla. Ia mengaku pertemuan ini menambah wawasan sekaligus memperkuat tekadnya sebagai duta maritim untuk lebih aktif mengajak generasi muda mencintai dan menjaga laut.
“Sebagai duta maritim, saya ingin mengajak teman-teman pemuda di Sultra maupun di seluruh Indonesia untuk memahami ancaman maritim yang ada, serta mengambil peran dalam menjaga kedaulatan laut. Laut bukan hanya milik pemerintah, tetapi juga milik kita semua,” ujar Nayla.
Pertemuan ini tidak hanya menjadi forum edukasi, tetapi juga momentum mempererat sinergi antara Bakamla RI dengan komunitas pemuda maritim. Pihak Bakamla menekankan bahwa pemuda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang dapat mendorong kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga keamanan laut.
“Generasi muda adalah aset bangsa. Dengan pemahaman yang kuat tentang isu-isu maritim, mereka bisa menjadi garda terdepan dalam menciptakan laut Indonesia yang lebih aman dan sejahtera,” ungkap Ahli Madya Bakamla.
Melalui kolaborasi antara lembaga negara dan komunitas pemuda, diharapkan kesadaran maritim dapat semakin tumbuh dan ancaman-ancaman terhadap keamanan laut bisa diminimalisasi. Lebih jauh, sinergi ini juga dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan maritim Indonesia di mata dunia.