Detikdjakarta, Jakarta – Film horor religi asal Malaysia, Munafik, siap diadaptasi ke layar lebar Indonesia. Remake ini merupakan hasil kolaborasi antara rumah produksi Skop Production dari Malaysia dan Unlimited Production dari Indonesia. Proyek ambisius ini resmi diumumkan dalam konferensi pers yang digelar di Metropole XXI, Jakarta, pada Selasa (29/10). Kolaborasi lintas negara ini diyakini akan menghadirkan nuansa baru dalam genre horor religi di Tanah Air.
Sutradara Guntur Soeharjanto didapuk untuk mengarahkan versi Indonesia dari Munafik. Guntur dikenal melalui deretan film suksesnya yang berhasil menarik jutaan penonton di bioskop. “Kami ingin menghadirkan kisah Munafik dengan kedalaman emosional dan spiritual yang bisa dirasakan penonton Indonesia. Film ini bukan sekadar horor, tapi juga perjalanan iman,” ujar Guntur.
Dalam versi adaptasi ini, aktor Arya Saloka akan berperan sebagai Ustadz Adam, seorang pendakwah yang tengah kehilangan arah setelah kematian istrinya. Kondisi batinnya yang rapuh membuatnya menolak untuk meruqyah orang lain, hingga akhirnya ia bertemu dengan Fitri, seorang perempuan yang kerasukan makhluk jahat. Karakter Fitri akan diperankan oleh Acha Septriasa, yang dikenal dengan kemampuan aktingnya yang kuat dan ekspresif.
Selain dua pemeran utama tersebut, film Munafik versi Indonesia juga menampilkan jajaran aktor ternama seperti Donny Damara, Nova Eliza, Dimas Aditya, dan Izabel Jahja. Mereka diharapkan dapat memperkuat sisi emosional sekaligus membangun atmosfer mencekam yang menjadi ciri khas film ini.
“Kami berusaha menjaga esensi cerita aslinya, namun dengan pendekatan yang lebih dekat dengan realitas dan kepercayaan masyarakat Indonesia,” tutur produser Unlimited Production, Rina Wijaya.
Film ini akan mengisahkan perjuangan Ustadz Adam dalam menghadapi ujian iman sekaligus misteri kematian istrinya. Ketika akhirnya ia terlibat dalam proses ruqyah terhadap Fitri, Adam menemukan bahwa kerasukan yang dialami wanita itu memiliki kaitan dengan masa lalunya yang kelam. Konflik batin, keimanan, dan kekuatan supranatural berpadu menjadi inti cerita yang menggugah.
Versi asli Munafik yang disutradarai oleh Syamsul Yusof pada 2016 lalu sukses besar di Malaysia dan bahkan melahirkan sekuel Munafik 2 pada 2018. Dengan adaptasi versi Indonesia ini, para sineas berharap dapat menghadirkan nuansa horor religi yang lebih membumi. “Kami ingin penonton merasakan ketakutan yang tidak hanya datang dari hantu, tetapi juga dari pergulatan iman manusia,” tutup Guntur.





















